Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Karamnya Kapal yang Membawa Turis Spanyol di Pulau Komodo

Kompas.com - 09/07/2017, 16:25 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kapal layar motor Warisan Komodo 2 yang mengangkut dua wisatawan asal Spanyol tenggelam di sekitar Manta Point perairan Kawasan Taman Nasional Komodo, Sabtu (8/7/2017) pukul 15.00 Wita.

Kapal yang dinakhodai Salahudin (37) dan tiga orang ABK, yakni Bayu Syaputra, Andri Ardiansyah, dan Anjas itu mengangkut tiga orang, yakni dua orang wisatawan asal Spanyol Marc Ferre Aldea dan Alfonso Carrasco, serta seorang warga Indonesia, Patricia wikan.

Kepala Kepolisian Resor Manggarai Barat AKBP Supiyanto mengatakan, kejadian itu bermula pada Jumat (7/7/ 2017) sekitar pukul 9.15 Wita.

Ketika itu, kapal Warisan Komodo 2 bergerak dari Pelabuhan Pelni Labuan Bajo menuju Pulau Kelor, Desa Pasir Pajang, Kecamatan Komodo untuk mengantar wisatawan snorkeling.

Selanjutnya, pada pukul 13.00 Wita, kapal itu bersama tamunya bergeser ke Loh Buaya Pulau Rinca, Kawasan Balai Taman Nasional untuk melakukan tracking.

"Setelah selesai melakukan tracking, pada pukul 16.00 Wita kapal Warisan Komodo 2, bergeser dari Loh Buaya ke Pulau Padar untuk istrahat dan bermalam," kata Supiyanto kepada Kompas.com, Minggu (9/7/2017) pagi.

(Baca juga: Kapal Berpenumpang 2 Turis Asal Spanyol Karam di Pulau Komodo )

Setelah itu, lanjut Supiyanto, pada Sabtu (8/7/2017) pukul 6.00 Wita, wisatawan yang menginap di kapal itu turun ke daratan dan selanjutnya menuju ke Pulau Padar untuk melakukan tracking sambil melihat pemandangan di sekitarnya.

Pada pukul 8.00 Wita kapal itu bergeser ke lokasi wisata Nusa Kode bagian selatan Pulau Rinca untuk melihat binatang Komodo.

Kemudian, pada pukul 12.00 Wita, kapal bersama wisatawan bergeser ke Manta Point untuk menyelam.

"Pada pukul 14.00 Wita kapal Warisan Komodo 2 tiba di perairan Manta Point, kemudian tiga orang ABK bersama tiga orang wisatawan mengecek fauna laut yakni ikan pari manta dengan menggunakan speed boat," kata dia.

"Karena tidak menemukan ikan pari manta, tamu kapal tersebut bersama tiga orang ABK merapat ke daratan pulau kecil di sekitar manta point untuk beristrahat sambil snorkeling," ujar dia.

(Baca juga: Nakhoda Kapal Turis Asing yang Karam Diduga Tak Miliki Ijazah Berlayar)

Namun, beberapa saat kemudian, salah seorang ABK melihat kapal sudah mulai miring, lalu dua orang ABK langsung merapat ke kapal untuk melihat dan memastikan.

Kedua ABK itu lalu melakukan evakuasi kapal yang yang sementara mengalami kemiringan, tetapi tidak berhasil hingga kapal tersebut tenggelam.

"Setelah kejadian tersebut, tiga orang tamu kapal dievakuasi dengan menggunakan kapal Fadaelo ke Pulau Komodo sambil menunggu proses evakuasi kapal yang tenggelam," kata dia.

Kompas TV Badan Sar Nasional, pada Kamis (9/2) kemarin menemukan 10 korban tenggelamnya kapal di Perairan Batupayung, Tawau, Malaysia. Dibantu tim SAR Malaysia, Basarnas telah menemukan 8 penumpang yang meninggal. Sementara, dua penumpang yang selamat dirawat di Tawau. Kapal bermuatan 15 warga Indonesia dilaporkan tenggelam pada Rabu (7/2) malam. Diduga, kapal karam setelah dihantam ombak dalam perjalanan menuju Sei Nyamuk Sebatik, Kabupaten Nunukan. Kini, tim SAR gabungan masih melanjutkan pencarian lima penumpang yang hilang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com