Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2017, 07:07 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Ingin membeli susu untuk putra semata wayangnya, buruh bangunan ini menerima ajakan berhubungan badan dengan seorang waria yang akhirnya dibunuhnya.

Pembunuhan tersebut terjadi pada awal bulan Juni ini. Jasad korban ditemukan tanpa busana di Sungai PTPN VII Trikora Desa Rejomulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaen Lampung Selatan.

Korban adalah Khaerudin alias Eeng (43) yang berprofesi sebagai pekerja di salon pemangkas rambut.

Menurut Direskrimum Polda Lampung, Kombes Heri Sumarji, tersangka atas nama Darwan Yanto (33) ditangkap tim Tekab 308 pada Kamis (22/6/2017) sore. Tersangka tidak melakukan perlawanan saat ditangkap.

Baca: Dua Pembunuh Waria Ditangkap

"Menurut pengakuannya, mayat diangkut dengan menggunakan motor korban dan dibuang jasad di sungai," kata Heri pada Jumat (23/6/2017).

Masih menurut pengakuan pelaku nekad pembunuhan korban waria Khaerudin alias Eeng karena merasa kesakitan saat disodomi korban. 

Karena sakit itulah akhirnya pelaku membenturkan kepala korban di ranjang dan mencekik lehernya.

Tersangka beralasan mau menerima ajakan korban untuk memenuhi hasrat seks karena sedang butuh uang untuk membeli susu putra semata wayangnya dan dia dijanjikan akan menerima uang imbalan sebesar Rp 300.000.

"Saya kenal korban karena dia yang cukurin kepala anak saya. Terus, dia yang lebih dulu minta nomor telpon. Dia SMS minta dilayani gitu. Karena lagi kepepet, saya iyain," kata Darwan.

Baca: Waria Dibunuh, Ikatan Waria Yogya Datangi Mapolda

Usai membunuh, tersangka pulang kerumahnya membawa motor korban. Saat istri bertanya asal motor yang dibawa pulang, tersangka jawab baru saja membeli murah dari teman yang sedang butuh uang cepat.

Kemudian upah Rp 300.000 yang diberikan korban dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.

Tersangka menyesal telah membunuh dan dia menyadari akan menerima konsekuensi atas perbuatannya itu. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com