Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Semarang Perlu Rp 600 Miliar untuk Bangun Pasar Johar yang Terbakar

Kompas.com - 04/06/2017, 16:02 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com -
Pasar Johar, di Kota Semarang, Jawa Tengah, merupakan salah satu pasar bersejarah di Indonesia. Pasar yang dirancang Thomas Karsten jauh sebelum kemerdekaan Indonesia itu habis terbakar pada Mei 2015.

Ribuan kios pedagang pasar tersebut ludes terbakar. Bangunan pasar bahkan tinggal menyisakan tiang dan atap.

Bangunan Pasar Johar saat ini masuk sebagai bangunan cagar budaya. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan revitalisasi Pasar Johar telah dimulai pada 2017.

Bangunan cagar budaya terutama pada bagian cendawan tidak akan diubah bentuk dan fungsinya. Revitalisasi pasar lebih diarahkan di luar bangunan utama.

(baca: Pasar Johar Akan Dibangun 6 Lantai, Pedagang Protes)

Nantinya, di sekeliling pasar akan dibangun pasar tradisional empat lantai. Pemerintah daerah menyiapkan anggaran ratusan miliar untuk proses perbaikan itu.

"Progres sampai saat ini sesuai rencana. Hari ini kami sudah mulai lelang dari APBD kota Rp 50 miliar," kata Hendrar, Minggu (4/6/2017).

Hendrar mengatakan pembangunan ulang Pasar Johar membutuhkan sedikitnya Rp 600 miliar untuk merevitalisasi bangunan bersejarah, serta pengembangan bangunan pasar yang baru.

Hendrar mengatakan, pada Juli 2017, Pasar Johar bakal mendapat alokasi bantuan dari Kementerian Perdagangan sebesar Rp 100 miliar. Kemudian pada 2018, Pasar Johar juga mendapat alokasi tambahan dana dari Kementerian Perdagangan serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Anggaran join dari Kementerian PUPR dan Kemendag untuk pembangunan Bangunan Cagar Budaya (BCB) Rp 306 miliar,"  ucap Hendrar.

(baca: Wali Kota Semarang: Revitalisasi Pasar Johar Tak Akan Libatkan Investor)

Menurut Hendrar, Pemkot Semarang masih berupaya mencari kekurangan anggaran sebesar Rp 150 miliar.

"Masih ada waktu sampai pembahasan tahun 2018. Nanti bisa dikomunikasikan dengan Pak Gubernur, nanti dibantu berapa dari provinsi, nanti sisanya pakai APBD kota lagi," ujar Hendrar.

Sesuai rencana, kata dia, bangunan utama berupa cagar budaya akan tetap dua lantai. Sementara bangunan pasar pendukung yang tidak masuk kategori cagar budaya dibangun empat lantai.

Empat lantai itu dengan rincian satu lantai untuk parkir, satu lantai para pedagang.

"Pedagang mintanya tiga lantai, kami maunya enam lantai. Lalu diambil jalan tengah empat lantai, dan mereka (pedagang) mau," ucap Hendrar.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com