GORONTALO, KOMPAS.com - Ribuan warga Bone Bolango menikmati sajian kopi organik secara serentak di satu lokasi.
Kopi yang disajikan adalah Kopi Pinogu yang berasal dari Kecamatan Pinogu yang berada di kawasan enclave Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Kopi ini juga dipercaya sebagai sisa peninggalan tanam paksa masa VOC.
“Minum kopi bareng sebanyak 6.517 cangkir ini memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri),” kata Hamim Pou, Bupati Bone Bolango, Jumat (5/5/2017).
(Baca juga: Ada Kopi Beraroma Buah Semangka di Kendal)
Kopi Pinogu menjadi produk andalan Kabupaten Gorontalo. Untuk bisa menikmati kopi ini, perjalanan panjang harus dilalui dari daerah asal ke Suwawa, ibu kota Bone Bolango.
Biji kopi ini dipikul oleh seorang kijang, istilah kuli pengangkut. Ia harus memikul sekarung kopi di tengah hutan taman nasional sejauh 6 jam dengan jarak 30 km.
Tidak ada jalan untuk menuju Kecamatan Pinogu. Masyarakat selama ini hanya memanfaatkan “jalan” tradisional di tengah rimba taman nasional.
“Kopi Pinogu adalah kopi organik. Layak dikonsumsi oleh semua masyarakat,” tutur Hamim Pou mempromosikan.
(Baca juga: Begini Cara Kopi Pengaruhi Mental Anda)
Tidak hanya cita rasa semata, Kopi Pinogu juga dilingkupi cerita masa lalu, masa VOC. Itulah yang menjadikan kopi ini selalu menjadi pembicaraan masyarakat.