YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron menilai masyarakat dan pabrik semen Indonesia harus duduk bersama sambil menunggu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta kementerian terkait melakukan kajian.
Saat ini, sejumlah kementerian tengah melakukan penilaian terhadap zona cadangan air tanah atau cekungan air tanah (CAT) Watuputih air di wilayah Kendeng terkait penambangan kawasan karst.
"Didudukkan bersama antara petani kendeng dan pihak pabrik semen, sambil menunggu studi KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) dan dilanjutkan studi geologi," kata Herman di sela kunjungan ke Taman teknologi Pertanian (TTP) Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta Kamis (27/04/2017).
Pihaknya menghormati dan merespons aspirasi masyarakat. "Pabrik semen sudah jadi dan ini adalah milik negara, dan pembangunan keniscayaan," tuturnya.
Sebelumnya upaya pro kontra pabrik Semen Indonesia di sekitar Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah, masih terus terjadi.
(Baca juga: Alasan Para Petani Kendeng Rela Mencor Kaki di Depan Istana Negara)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.