Basarnas Latih Wartawan soal "Water Rescue"

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan SAR Nasional memberikan pelatihan dasar dan pengenalan penyelematan di dalam air (water rescue) kepada wartawan di Jawa Barat, Selasa (25/4/2017). 

Materi water rescue yang diberikan ini diharapkan bisa menjadi modal para wartawan yang akan ikut meliput proses penyelamatan korban bencana yang berkaitan dengan air.

"Tujuan utamanya agar teman-teman tahu tupoksi Basarnas seperti apa dan bagaimana proses evakuasi dalam air," ujar Kepala Kantor SAR Bandung, S Riyadi seusai pelatihan, Selasa (25/4/2017).

Selain itu, Riyadi berharap para wartawan bisa memiliki modal untuk menyelamatkan diri sendiri ketika dalam peliputan.  "Minimal kalau terjadi sesuatu bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Sukur-sukur nanti bisa menolong orang lain," tandasnya. 

Di tempat yang sama, Atep Kurniawan, salah satu wartawan di Jabar mengatakan, materi water rescue yang diberikan Basarnas sangat penting untuk para pekerja media massa. 

"Bagi saya sangat penting. Ini pengetahuan dasar teknik penyelamatan. Selama ini yang saya rasakan, setiap perusahan media jarang memperhatikan keselamatan wartawan ketika melakukan tugas jurnalistik di lokasi bencana," ungkapnya.

Minimal, lanjut Atep, wartawan yang melakukan peliputan saat bencana tidak malah merepotkan para penyelamat dari Basarnas. Pasalnya, selama ini sudah banyak cerita wartawan justru ikut menjadi korban saat melakukan tugas jurnalistik di wilayah bencana.

"Maka ini sangat penting, minimal menyelamatkan diri sendiri dulu saja," ucapnya.

(Baca juga: Basarnas akan Latih Wartawan di Gunung Salak)

Adapun materi water rescue yang diberikan Basarnas adalah reach, yakni menolong korban dengan jangkauan tangan;  throw, melempar pelampung ke korban; row, mendekati korban dengan perahu; go, mendekati korban dengan berenang; serta throw and carry atau mendekati, menarik, kemudian membawa korban ke tempat aman.