Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bengkulu Ini Buat Mesin Pembakar Sampah Tanpa Asap

Kompas.com - 11/04/2017, 17:19 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Masyarakat Kota Bengkulu, Warga Kelurahan Padang Serai, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu melakukan inovasi dengan membuat alat pembakar sampah yang ramah lingkungan.

Dari mesin tersebut, sampah anorganik dapat dibakar tanpa menghasilkan asap dan sisa bakar sampah tersebut dapat dimanfaatkan untuk pupuk.

Alat yang belum diberi nama ini dibuat oleh empat sekawan yakni, Wakidi, Sudarno, Ahmad Rani, dan Haliin.

Mesin tersebut menurut Haliin, awalnya terinsiprasi dari rekan mereka Diding Hamdani warga Kabupaten Bengkulu Tengah. Namun dengan melakukan beberapa inovasi tersebut mesin menjadi lebih sempurna.

"Alat pembakar sampah ini berkapasitas sampah 1,5 ton dan membutuhkan waktu pembakaran selama satu jam. Pembakaran sama sekali tidak menghasilkan asap karena asap direduksi dan disuling menggunakan air. Air tersebut bisa bermafaat untuk pupuk. Tanaman keras," ujar Haliin.

Sepintas alat tersebut terbagi dua bagian. Bagian pertama terbuat dari pelat besi yang dibentuk sebagai tabung. Pelat tabung inilah sebagai tempat membakar sampah. Selanjutnya saat sampah dibakar di dalam tabung, maka bagian atas tabung yang telah dipasang pipa diarahkan ke sebuah mesin penyemprot air.

Saat dilakukan pembakaran asap sampah tampak keluar dari pipa lalu diarahkan ke mesin penyuling.

"Saat asap mengarah ke mesin penyuling maka air akan mereduksi asap tersebut hingga menjadi air, jadi saat pembungan air pada bagian akhir mesin sudah tidak ada lagi asap," kata Haliin.

Sejauh ini mesin tersebut hanya dimanfaatkan oleh warga sekitar tempat tinggal keempat orang tersebut. Mereka berencana menjual alat tersebut dengan warga dengan harga sekitar Rp 10 juta per unit.

"Kalau ada pesanan kami siap membuat dan menjualkannya," jelas Haliin.

Ia mengatakan, mesin pembakar sampah tersebut sangat ramah lingkungan karena tidak menghasilkan asap. Langkah ini dapat dilakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global karena tidak ada CO2 yang dilepas dari kinerja mesin tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com