Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Metro Kapsul Ditargetkan Jadi Transportasi Massal di Bandung Raya

Kompas.com - 05/04/2017, 18:50 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul Bandung menjadi pilihan moda transportasi massal modern milik Kota Bandung.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menargetkan, jalur LRT dibangun total sepanjang 40 kilometer dan menjadi transportasi penghubung antar-wilayah di Bandung Raya.

"Kan ada di masterplan tata ruang total sa-Bandung-eun, mungkin 40 kilometeran. Tapi suatu hari akan menghubungkan ke Jatinangor, Soreang, menghubungkan ke kereta cepat juga. Saya sudah berkomunikasi dengan Pak Presiden juga, dan presiden menyetujui teknologinya pakai yang ini," ucap Ridwan di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Rabu (5/4/2017).

Baca juga: Ridwan Kamil Optimistis LRT Bandung Dibangun Tahun Ini

Pria yang akrab disapa Emil itu menjelaskan, LRT tak akan terlalu berdampak pada transportasi massal yang sudah adaseperti angkot. Menurut dia, LRT akan bersaing dengan kendaraan pribadi.

"Di masa depan angkot itu feeder, LRT itu dia menjadi backbone-nya karena dia tidak melintasi jalan raya. Dalam artian, bersaing dengan mobil. Sehingga orang punya pilihan berpindah ke LRT, tapi nanti masuk kawasan-kawasan jauhnya menggunakan angkot," ungkapnya.

Groundbreaking LRT metro kapsul Bandung akan dilakukan dalam waktu dekat oleh PT PP Infrastruktur selaku pengembang. Proses pembangunan akan lebih cepat.

Selain menggunakan teknologi dalam negeri, proyek itu dilakukan tanpa lelang lantaran telah mendapat payung hukum berupa Perpres.

"Kenapa perlu Perpres biar tidak ada lelang, yaitu Perpres penunjukan BUMN seperti yang dilakukan pemerintah menunjuk Adikarya untuk Jabodetabek atau yang di Palembang. Prosedur hukum yang sama akan diberlakukan di Bandung, PT PP yang akan mendapat penugasan dari negara sehingga tidak perlu ada beauty contest," ucapnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut LRT Bandung Lebih Murah karena Pakai Teknologi Lokal

Jika proyek itu dinilai sukses, pembangunan dilanjutkan untuk tahap dua dengan rute Terminal Leuwipanjang ke Stasiun Kereta Cepat di Tegaluar.

"40 kilometer kan mahal, kita tes dulu respons masyarakat apa di 6 kilometer dulu. Yang urgent mah dari Leuwipanjang sampai ke Terminal Kereta Cepat Jakarta-Bandung," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com