Peringati 12 Tahun Gempa Nias, Warga Gunungsitoli Gelar Pawai Obor

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Bencana gempa bumi 8,7 magnitudo yang terjadi 12 tahun silam telah meluluhlantakkan Kepulauan Nias.

Selasa malam (28/03/2017), ribuan penduduk dan para pelajar di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, memperingati hari tragedi tersebut dengan melakukan tabur bunga dan pawai obor berkeliling kota.

Baca juga: Peringati 11 Tahun Gempa Nias, Ratusan Warga Lakukan Pawai Obor

Wakil Wali Kota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli, Selasa malam (28/03/2017) di Taman Ya’ahowu, mengatakan, Kepulauan Nias merupakan pulau terluar yang terletak di bagian paling barat Indonesia.

Pulau ini sering sekali mengalami dampak masif kejadian bencana, dan tadi malam penduduk memperingati 12 tahun gempa bumi.

"Bencana gempa bumi berkekuatan besar yang menewaskan ribuan orang itu tercatat sebagai salah satu peristiwa alam paling mematikan dalam sejarah,” ujar Sowa’a Laoli.

Laoli mengenang, saat itu, banyak warga mengungsi dan menginap di tenda-tenda darurat yang dibuat sendiri maupun yang disediakan pemerintah dan organisasi bantuan.

Gempa tersebut menewaskan 300 lebih warga Nias dan memaksa 2.000 orang mengungsi. Selain rumah penduduk, gempa juga menghancurkan puluhan sekolah dan puskesmas.

Sementara itu, peringatan 12 tahun gempa Nias dipusatkan di Taman Ya’ahwou, Kota Gunungsitoli. Taman ini merupakan sebuah lokasi penimbunan reruntuhan ratusan bangunan yang hancur akibat gempa.

Selain ribuan warga, acara itu juga dihadiri Wali Kota Lakhomizaro Zebua dan sejumlah wisatawan mancanegara.

Salah satu turis asal Australia Sophie Young (25) memuji warga Kepulauan Nias yang setiap tahun selalu memperingati tragedi gempa, sehingga selalu ingat dan waspada akan bencana.

"Peringatan gempa bumi malam ini cukup baik, dan bagaimana menyikapi bencana itu yang terbaik,” kata Sophie.

Baca juga: Peringati 11 Tahun Gempa Nias, Ratusan Warga Lakukan Pawai Obor

Dalam peringatan bencana gempa Nias ini, kerap disebutkan sejumlah lembaga-lembaga yang pernah melakukan kegiatan kemanusiaan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Peringatan itu sendiri dilakukan semata-mata untuk selalu mengenang kembali kejadian gempa bumi dan berterima kasih kepada masyarakat nasional dan internasional yang pernah membantu masyarakat Kepulauan Nias.