Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2017, 05:17 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

MEMPAWAH, KOMPAS.com - Seorang warga Kota Pontianak, Maman Sudiman (50) meninggal dunia setelah dihakimi massa di Desa Amawang, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Minggu (26/3/2017) sore.

Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Sugeng Hadi Sutrisno mengatakan, penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok warga tersebut lantaran adanya kecurigaan bahwa koban adalah penculik anak.

Peristiwa tersebut diketahui pihak kepolisian setelah mendapatkan informasi dari sekretaris Desa Amawang yang menyebutkan bahwa ada masyarakat mengamankan seseorang ke Balai Desa Amawang sekitar pukul 15.40 WIB.

"Masyarakat menduga jika korban penculik anak, sebagaimana isu yang berkembang saat ini tentang penculikan anak," ujar Sugeng, Minggu (26/3/2017) malam.

Baca juga: Polisi Daerah Diinstruksikan untuk Imbau Warga Tetap Waspadai Penculikan Anak

Kemudahan sekitar pukul 16.20 WIB, sejumlah anggota kepolisian mendatangi lokasi kejadian dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak main hakim sendiri.

"Namun masyarakat tidak mengindahkan imbauan polisi dan memaksa melakukan penganiayaan terhadap korban tersebut," ucap Sugeng.

Massa semakin beringas. Sementara jumlah petugas yang ada di lokasi kejadian sedikit. Selain itu di lokasi tersebut tidak ada sinyal telekomunikasi sehingga petugas kesulitan meminta bantuan tambahan personel.

"Jumlah massa diperkirakan sekitar 600 orang," ujarnya.

Polisi kemudian berupaya mengevakuasi korban, namun massa terus menganiaya Maman sehingga korban mengalami parah. Korban akhirnya meninggal sekitar pukul 17.30 WIB akibat penganiayaan. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Rubini Mempawah untuk divisum.

Berdasarkan informasi dari anak korban, sambung Sugeng, saat itu Maman datang ke desa dengan tujuan mengantarkan beras untuk anaknya, lalu membeli petai untuk dibawa ke Pontianak.

Baca juga: Kapolri: Isu Penculikan Anak "Hoax"

Terkait dengan merebaknya isu penculikan anak akhir-akhir ini, Sugeng mengimbau masyarakat agar tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar, serta tidak main hakim sendiri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com