Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Rutan Tanjung Gusta Minta Disediakan Ruang "Kasih Sayang"

Kompas.com - 09/03/2017, 17:31 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan bersama Junimart Girsang mengunjungi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas I Tanjung Gusta, Medan.

Saat berdialog dengan para warga binaan, keduanya mendengarkan banyak keluhan. Salah satunya adalah tidak adanya ruang untuk bercinta bagi napi saat dikunjungi pasangannya.

"Para warga binaan meminta disediakan ruang 'kasih sayang' ketika dikunjungi pasangannya," kata Trimedya kepada wartawan, Kamis (9/3/2017).

Dijelaskannya, kunjungan mereka ke rutan terkait kerusuhan yang terjadi di Lapas II Jambi beberapa waktu lalu.

Trimedya menilai Rutan Tanjung Gusta mengalami kapasitas berlebih. Rutan ini sebenarnya hanya mampu menampung 1.500 orang, namun kenyataannya dihuni 3.600 orang.

"Kami tak ingin kerusuhan di Lapas Jambi terulang di Sumut karena ini daerah pemilihan kami. Makanya, kami turun untuk melihat langsung kondisinya dan mendengar keluhan warga binaan," ucapnya.

"Perbaikan fisik harus terus dilakukan. Kan, pada 2016 Sumut mendapat dana untuk perbaikan lapas dan rutan sebesar Rp 180 miliar?" tanya Trimedya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia Sumatera Utara (Kakanwil Kemenkum HAM Sumut), Ibnu Chuldun mengatakan, Kepala Rutan Budi Situngkir sudah membangun blok hunian untuk menambah kapasitas.

"Blok hunian dua lantai memiliki 32 kamar dengan kapasitas 400 orang. Semua sudah terisi, ini pekerjaannya Pak Budi," kata Ibnu.

Para anggota dewan itu, lanjut Ibnu, mengapresiasi kinerja kepala rutan. Sebab, dari lima orang perwakilan yang mereka temui mengatakan, kondisi di sini cukup baik. Meski tidak sebanding jumlah petugas yang hanya 16 orang untuk menjaga 3.600 warga binaan.

"Komisi III meminta kami menjamin hak-hak warga binaan, bukan hanya soal makan dan minum, tapi terkait PP 99. Namun ada persoalan PP 99 yang bukan tanggung jawab kami, menjadi urusan pusat," ujarnya.

Para anggota dewan tersebut juga melakukan uji coba X-Ray dan body scanner yang terpasang di pintu masuk.

"Dukungan dari pemerintah pusat ini sangat membantu kami mengurangi penyelundupan narkoba ke dalam rutan," pungkas Ibnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com