GROBOGAN, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memuji keteguhan sikap Sudarto (43), yang sudah memperbaiki jalan berlubang selama lebih dari 19 tahun. Sudarto yang berprofesi tukang becak melakukan hal itu secara sukarela dan tanpa mengharap imbalan.
"Saya kira ada cuma ada Mbah Sadiyo di Sragen, tapi juga lainnya. Di Grobogan ada Pak Totok, dan saya apresiasi keinginan beliau," kata Ganjar, seusai berbincang dengan Sudarto, Rabu (8/3/2017) sore kemarin.
Sama halnya dengan Mbah Sadiyo, Ganjar juga menganggap kegiatan Sudarto sebagai bentuk kepedulian warga kepada daerahnya. Kepedulian itu terbentuk dengan rutinitasnya memperbaiki jalan berlubang yang ada di sekitar Kabupaten Grobogan.
Kegiatan yang dilakukan Sudarto pun dianggap sebagai kritik kepada Pemerintah, agar selalu bekerja keras memperbaiki infrastruktur di pedesaan.
"Ini kritik kepada Pemerintah. Saya kita Pemerintah, perlu pengamat jalan. Saya apresiasi, atas gerakan kesadaran, ini bagus," ucapnya.
"Sebenarnya ini tanggungan negara, tapi kalau negara tidak bisa cepat, keamanan harus dijamin, maka saya mengapresiasi orang seperti Totok ini," tambah pria 48 tahun ini.
Sudarto sendiri merupakan warga Desa Karangharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Dia seolah "menghibahkan" dirinya untuk menambal jalan berlubang sejak tahun 1999, atau sudah 19 tahun lalu.
Tukang becak ini menambal lubang jalan tanpa adanya paksaan serta tidak mengharapkan imbalan. Dia mengaku tak rela jika ada warga yang mengalami musibah akibat jalan rusak. Ketika dia melihat jalan rusak di sekitar rumahnya, dia bergegas untuk menambalnya.
"Tidak ada yang menyuruh. Hati saya tergerak sendiri, yang ada di pikiran saya bagaimana agar jalan bisa enak dilewati dan becak tidak rusak,” ujar Darto di sela menambal jalur berlubang di Purwodadi-Kuwu.
Baca: Tukang Becak Ini Secara Sukarela Perbaiki Jalan Berlubang Selama 19 Tahun