Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janin Berusia 37 Tahun yang Telah Membatu Dikeluarkan dari Perut Wanita 60 Tahun

Kompas.com - 08/03/2017, 13:48 WIB

JAMBI, KOMPAS.com - Janin yang telah membatu dan diperkirakan berusia 37 tahun dikeluarkan dari perut seorang nenek berusia 60 tahun di RS Raden Mattaher Jambi, Selasa (7/3/2017).

Paryanto, dokter kandungan yang melaksanakan operasi, mengatakan, fenomena ini sangat jarang ditemukan. Di Jambi, lanjut dia, belum pernah juga terjadi.

"Waktu dikeluarkan, bayinya sudah membatu. Bayi itu mengalami mumifikasi atau menjadi mumi, karena sudah sangat lama di dalam tubuh," katanya.

Sang ibu yang kini berumur 60 tahun ini, lanjut dia, mengaku tak pernah sadar bahwa dirinya sedang mengandung sang bayi. Keberadaannya baru diketahui setelah sang ibu memeriksakan diri ke dokter.

Saat dicek, barulah diketahui bahwa perempuan asal Kabupaten Tanjungjabung Timur itu tengah mengandung. Namun, sang janin akhirnya diketahui sudah lama meninggal.

Paryanto menjelaskan, karena janin bayi itu sudah mengeras, operasi segera dilakukan di Kamar Operasi RSUD Raden Mattaher Jambi.

"Peristiwa bayi menjadi mumi adalah momen langka di dunia. Peristiwa ini disebut litopedion atau bayi batu dan ditemukan 300 kasus dalam 400 tahun terakhir," kata Paryanto.

Paryanto menuturkan, tim dokter sudah mencoba untuk membelahnya dengan gergaji, namun belum berhasil karena sangat keras.

Di depan awak media, Paryanto kemudian memperlihatkan janin yang telah membatu itu. Bentuknya bulat agak lonjong. Dia menunjukkan kemungkinan keberadaan masing-masing organ bayi yang sudah terbentuk di dalam selubung janin yang mengeras itu.

"Kemarin coba kami belah tapi ndak berhasil dan ini muncul rambut. Kemungkinan di sini kepala dan ini keras," kata Paryanto sambil menunjuk salah satu bagian.

Dia lalu menunjuk titik-titik tempat lengan, punggung dan kaki dari janin yang mengeras itu.

Berita ini telah tayang di Tribunnews.com, Selasa (7/3/2017), dengan judul: Bayi yang Membatu Selama 37 Tahun Diangkat dari dalam Rahim

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com