Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Lombok Utara Akan Bersurat ke Presiden soal Nasib Sri Rabitah

Kompas.com - 28/02/2017, 07:11 WIB
Karnia Septia

Penulis

LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar akan bersurat ke Presiden Joko Widodo terkait kasus Sri Rabitah (25), mantan tenaga kerja Indonesia asal Lombok, NTB yang mengaku kehilangan ginjal saat bekerja di Qatar.

"Saya akan menyuarakan secara nasional, bila perlu saya bersurat kepada Presiden. Walaupun ini persoalan perorangan, tapi ini mungkin hanya satu dari persoalan yang belum terungkap," kata Najmul saat menerima Sri Rabitah di kantor Bupati Lombok Utara, Senin (27/2/2017).

Najmul berharap, presiden bisa memberi perhatian kepada kasus Sri Rabitah.

Selain kepada Presiden, pihaknya juga akan menyuarakan persoalan Sri Rabitah kepada Komnas HAM, Kementerian Tenaga Kerja dan pihak-pihak lain.

Menurut dia, perlu ada gerakan bersama untuk menyuarakan masalah ini karena merupakan pelanggaran yang luar biasa terhadap azas kemanusiaan dan hak asasi manusia.

"Sebagai kepala daerah yang warga kita diperlakukan seperti ini tentu kami tidak rela, kami tidak ikhlas. Benar-benar ini peristiwa kemanusiaan yang harus kita cari akarnya. Mudah-mudahan ini menjadi pintu masuk persoalan-persoalan seperti ini secara tegas," kata Najmul.

Didampingi keluarga, perangkat desa dan Pusat Bantuan Hukum Buruh Migran wilayah NTB, Sri datang untuk mengadukan nasibnya.

Warga Dusun Lokok Ara, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB, ini menceritakan pengalamannya selama bekerja di Qatar tahun 2014.

Hingga pada tanggal 21 Februari 2017, Sri melakukan rontgen di RSUD Provinsi NTB dan baru mengetahui bahwa dirinya terindikasi hanya memiliki satu ginjal.

Selain mengadukan nasibnya, Sri juga meminta bantuan pemda Lombok Utara untuk operasi pengangkatan selang yang rencananya akan dilakukan di RSUD Provinsi NTB, 2 Maret 2017.

Najmul mengatakan, dia dan Pemkab Lombok Utara siap mendampingi Sri untuk operasi dan berusaha agar operasi ini bisa diselesaikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com