Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Lamongan Meluas

Kompas.com - 01/02/2017, 22:02 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com – Hujan deras yang mengguyur Lamongan, Jawa Timur dan bagian hulu Bengawan Solo pada Rabu (1/2/2017) sore WIB, membuat banjir di Kecamatan Kalitengah, Lamongan kian meluas.

Dari yang semula menggenangi 5 desa yakni Desa Blajo, Gambuhan, Bojoasri, Pucangtelu, dan Tiwet. Kini bertambah dua desa lagi yang terdampak air luapan Bengawan Solo, yakni Desa Jelak Catur dan Somosari.

“Desa Jelak Catur sebelumnya memang banjir di jalan desanya saja, tapi mulai menjelang maghrib tadi air sudah masuk ke rumah warga. Ada sekitar 15 rumah di Desa Jelak Catur yang kini sudah digenangi air,” ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Suprapto, Rabu (1/2/2017) malam.

Selain 15 rumah, banjir juga merendam 7 hektar area persawahan dan tambak warga yang berada di Desa Jelak Catur.

Sementara di Desa Somosari, ada sekitar 23 rumah warga yang sudah tergenang air, dengan area persawahan dan tambak yang terdampak mencapai 5 hektar.

Meski beberapa pompa di bendungan sudah dihidupkan untuk segera menyusutkan debit air, namun derasnya hujan yang turun di bagian hulu Bengawan Solo serta di Lamongan mmebuat daerah terdampak banjir meluas.

“Selain hujan di sini, saya juga dapat laporan hujan deras juga melanda Bojonegoro, Tuban, dan Ngawi pada hari ini, sehingga debit air di Bengawan Solo pun ikut meningkat,” ucapnya.

Menurut data BPBD Lamongan, ada sebanyak 35 rumah terdampak dengan luas area persawahan dan tambak mencapai 7 hektar di Desa Blajo, sebanyak 45 rumah dengan luas area persawahan dan tambak mencapai 9 hektar di Desa Bojoasri, sebanyak 32 rumah dengan luas area persawahan dan tambak mencapai 8 hektar di Desa Gambuhan.

Sementara di Desa Pucangtelu, ada sebanyak 48 rumah dengan luas area persawahan dan tambak mencapai 10 hektar yang terdampak. Adapun di Desa Tiwet yang semula hanya melanda area persawahan dan jalan desa, kini sudah ada enam rumah terdampak dengan luas area persawahan dan tambak mencapai 5 hektar.

“Ini saya beserta anggota juga terus siaga dan memantau keadaan, termasuk tak hentinya dalam mengingatkan warga untuk selalu waspada,” ucapnya.

Sementara itu, di papan ukur yang ada di bendungan Babat pada pukul 18.00 WIB ketinggian air tercatat 7,11 meter. Sedangkan di Laren tercatat 5,12 meter, di Karanggeneng 3,89 meter, dan di Kuro tercatat 1,78 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com