Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengiriman Terkendala Cuaca, LPG 3 Kg di Perbatasan Nunukan Rp 30.000

Kompas.com - 24/01/2017, 09:49 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Harga gas LPG ukuran 3 kilogram di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dan Malaysia naik menjadi Rp 30.000 per tabung. Harga itu melonjak karena pengiriman LPG ke daerah itu sering terlambat.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan Hasan Basri mengatakan, keterlambatan ini terjadi karena pengiriman dari Kota Balikpapan sering terkendala faktor cuaca dan keterbatasan jumlah kapal pengangkut landing craft tank (LCT) untuk distribusi ke wilayah perbatasan.

"Pengisiannya kan bukan di Tarakan, mereka terkendala untuk distribusinya dari Tarakan ke Nunukan, dari Balikpapan ke Tarakan juga begitu. LCT yang tersedia untuk Nunukan hanya ada tiga," ujar Hasan Basri, Selasa (24/01/2017).

Pemilik PT Karya Lim Jasa Utama Samsidi mengatakan, kenaikan harga gas bersubsidi di Nunukan terjadi di tingkat pengecer. Pengawasannya bukan kewenangan agen.

Menurut Samsidi, harga gas 3 kilogram dari agen ke sejumlah pangkalan sudah sesuai aturan, yaitu Rp 14.500.

Ia menyatakan akan memberikan sanksi bagi pangkalan yang menjual gas di luar ketentuan.

"Itu sudah melalui tangan ketiga. Kan orang beli di pangkalan-pangkalan yang kita antar. Masih tetap dari kita Rp 14.500, dia jual Rp 16.000 sampai Rp 17.000," ujar Samsisdi.

Setiap bulan Kabupaten Nunukan menerima lebih dari 24.000 tabung gas bersubsidi 3 kilogram melalui dua agen penyalur.

Sebelumnya, warga Nunukan lebih banyak menggunakan LPG 14 kilogram dari Malaysia.

Namun, kenaikan harga gas dari Malaysia hingga menjadi Rp 250.000 membuat warga Nunukan beralih ke LPG 3 kilogram dari Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com