Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Hati-hati, Akhir Maret 2017 Denda Sangat Tinggi Sekali

Kompas.com - 06/12/2016, 06:06 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo meminta para pengusaha kayu, tambang batubara, hingga kelapa sawit di Kalimantan agar mau memanfaatkan program pengampunan pajak dengan melaporkan harta mereka.

“Saya tahu di sini (Kalimantan) ada pengusaha kayu, migas, tambang, sawit,” kata Jokowi pada Sosialisasi Tax Amnesty di Hotel Platinum Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (5/12/2016).

Banyaknya pengusaha tidak sebanding dengan semangat mengikuti program pengampunan pajak yang digelontor pemerintah. Dalam catatan Ditjen Pajak, hanya 23.000 WP dari 1,3 juta WP se-Kalimantan ikut program ini. Setara 1,8 persen dari total WP.

Jokowi pun kembali mengingatkan kesempatan pada tahap kedua dan ketiga nanti benar-benar bisa dimanfaatkan.

“Hati-hati, akhir Maret 2017 denda sangat tinggi sekali. Itulah aturan perpajakan. Mumpung uang tebusannya murah sangat. Mumpung kita pemaaf,” kata Jokowi.

“Setelah 31 Maret, tiada maaf. Bayar apa adanya,” tambah dia.

“Kalau boleh diungkap, saya ungkap. Hanya saya, menteri keuangan, dan dirjen pajak yang tahu. Tapi kan tidak boleh diungkap,” kata Jokowi.

Program amnesti pajak ini, sebut dia, untuk membiayai pembangunan infrastruktur. Pada tahun 2014-2019, negara memerlukan Rp 4.900 triliun untuk pembangunan infrastruktur. Sementara anggaran negara hanya Rp 2.000 triliun.

Baca: Jokowi: Jangan Takut Ikut Amnesti Pajak...

Program dari Kabinet Kerja ingin mewujudkan banyak pelabuhan besar di mana-mana, seperti Makassar New Port, Tanjung Priok, dan Buluminung. PLN juga membangun 35.000 MW, pembangunan bandara terpencil Bener Meriah, Pulau Miangas, Yahukimo di Papua, serta rel kereta di Sulawesi dan Kalimantan.

Belum lagi untuk pertanian dan perikanan yang memerlukan cool storage memuat ribuan ton. Mengatasi gula yang masih impor 3,4 juta ton dan jagung 3,2 juta ton.

“Kenapa tidak kita kerjakan sendiri. APBN tidak cukup. Itulah pentingnya repatriasi uang dibawa masuk. Kalau kita pinjam, semua juga rebutan. Semua butuh uang. APBN tak memiliki kemampuan,” kata Jokowi.

Pemerintah juga tengah mengembangkan 10 destinasi baru, mulai dari Toba, Borobudur, hingga Tengger. Pemerintah berencana mendatangkan devisa besar lewat kehadiran turis China sejumlah 150 juta turis.

Infrastruktur menjadi kebutuhan pokok bagi pengembangan pariwisata. Belum lagi investasi di properti. Masyarakat Indonesia masih kurang 13 juta rumah, terutama untuk yang berpenghasilan rendah.

Oleh karenanya, dia mengimbau warga Kalimantan, khususnya Kaltim, untuk ikut serta dalam tax amnesty ini.

“Saya mengajak yang 98 persen (1,3 juta WP di Kalimantan) tadi ikut TA. Akhir Desember 2016 ini akan saya cek. Naik 90 persen bagus. Kalau naiknya juga kecil ya tak tahu lagi. Akan menjadi pekerjaan mereka (perpajakan),” kata Jokowi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com