Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UN Jangan Hanya Ukur Kemampuan Kognitif Siswa

Kompas.com - 02/12/2016, 12:55 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Pemerhati pendidikan dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatia, Yari Dwi Kurnaningsih, mendukung rencana moratorium ujian nasional.

Menurut Yari, kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengevaluasi pelaksanaan UN.

"Selama ini UN dinilai justru mengerdilkan arti pendidikan karena hanya menguji siswa secara kognitif dan mengabaikan kemampuan siswa di luar mata pelajaran UN," kata Yari, Kamis (1/12/2016) siang.

Menurut Yari, kendati saat ini UN bukan lagi menjadi syarat utama kelulusan, tetapi sebagian besar sekolah masih menggunakan hasil UN sebagai syarat masuk sekolah ke tingkatan selanjutnya.

Karena itulah, siswa masih terbebani untuk mendapatkan nilai tertinggi pada mata pelajaran yang diujikan.

Yari meminta kepada sekolah-sekolah agar tidak menjadikan UN sebagai dasar penerimaan siswa baru.

"Janganlah UN itu dijadikan dasar untuk penerimaan siswa baru di suatu sekolah. Bisa tes, tesnya juga tidak hanya yang sifatnya kognitif, tapi tes bakat minat yang lainnya," kata dia.

Yari berpendapat bahwa sebaiknya sekolah mempunyai otoritas untuk menyusun soal tes dan menyeleksi siswanya, sehingga mereka mempunyai kebebasan dalam menentukan calon siswa yang akan masuk ke sekolah itu.

Jika UN akan kembali dilanjutkan, ia menyarankan agar fokus UN bukan sebagai dasar kelulusan siswa, melainkan sebagai bahan evaluasi kurikulum dan standar pendidikan.

"Tidak pas jika hasil UN saja yang dijadikan dasar kelulusan atau penerimaan siswa baru. Karena setiap anak adalah unik, berbeda-beda, tapi semua harus disediakan ruang dalam dunia pendidikan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com