Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jateng: Zaman Dulu Cara Guru Mendidik Muridnya Memang Horor

Kompas.com - 26/11/2016, 23:01 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa cara keras yang digunakan oleh guru waktu lampau semestinya ditinggalkan. Guru dan murid harus saling menunjukkan rasa sayang dan menghormati.

Hal itu disampaikan oleh Ganjar saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Guru di SD Negeri Jombor 02, Tuntang, Kabupaten Semarang, Sabtu (26/11/2016).

Dalam sambutannya, ia mengisahkan bagaimana dulu ia mendapatkan hukuman dari guru-gurunya.

Ketika masih SD, misalnya, ia sering mendapat pukulan penggaris kayu karena kukunya kotor.

"Namanya Pak Wagiyo, galaknya tidak ketulungan. Saya pernah dijitak sama beliau," kata Ganjar

Ganjar mengisahkan bagaimana ia mendapatkan hukuman gara-gara lupa saat ditanya tahun berapa Perang Diponegoro terjadi. Hukumannya menulis tahun Perang Diponegoro sebanyak seratus kali di sebuah kertas.

Gara-gara kejadian itu, sampai saat ini Ganjar selalu ingat tahun terjadinya Perang Diponegoro.

"Sampai sekarang, saya masih ingat, yakni perang lima menit seusai magrib, 1825 hingga 1830," katanya.

Jawaban Ganjar ini mengundang gelak tawa para peserta upacara yang terdiri para pelajar SDN Jombor 02 serta beberapa siswa SMP dan SMA.

Ganjar mengakui bahwa cara mendidik guru SD zaman dulu memang keras. Meski demikian, hal itu bisa disikapi dengan baik oleh murid maupun orangtua pada waktu itu.

"Zaman dulu cara guru mendidik muridnya memang horor. Tetapi, ada kasih sayang dalam sebuah kehororan itu," ucapnya.

Kini zaman sudah berubah dan Ganjar meminta agar cara-cara mengajar dengan kekerasan tersebut saat ini dihilangkan. Ia menilah bahwa cara-cara keras seperti zaman dulu sudah selayaknya ditinggalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com