Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Polisi Serbu SMKN 2 Raha, Dua Siswa Luka Parah

Kompas.com - 25/11/2016, 16:41 WIB
Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Belasan personel polisi dari satuan Dalmas Polres Muna, Sulawesi Tenggara, menyerbu masuk ke dalam SMKN 2 Raha, Kamis (24/11/2016).

Beberapa di antara mereka memasuki ruangan kelas dan memukul para siswa yang tengah belajar. Akibat aksi ini, para siswa ketakutan dan lari menyelamatkan diri untuk menghindari amukan para oknum polisi brutal.

Aksi anarkis ini terjadi lantaran rekannya terkena lemparan batu yang diduga berasal dari arah sekolah.

Insiden itu terjadi pada Kamis (24/11/2016), saat belasan polisi tengah berpatroli dan melintas di depan SMKN 2 Raha bermula saat seorang tak dikenal melempar dari luar pagar sekolah, dan mengenai salah satu atap sekolah.

Para siswa SMKN 2 tak terima dengan pelemparan itu, kemudian membalas lemparan batu dari dalam sekolah. Lemparan balasan itu mengenai anggota kepolisian dan menganggap lemparan batu itu dilakukan siswa SMKN 2 Raha.

Akibat aksi brutal itu, dua siswa SMKN 2 yakni Ahmad Bone dan Jaya mengalami muntah-muntah. Keduanya kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polres Muna.

“Saat itu saya sementara mengajar, tiba-tiba pintu kelas ditendang, para polisi itu masuk dan mencari siswa. Mereka langsung memukul siswa yang ada dalam kelas,” ungkap guru SMKN 2 Raha, Nursida Sima.

Kapolres Muna AKBP Yudith Satriyah membenarkan kejadian itu. Namun, aksi tersebut dimulai dari peristiwa tawuran antar SMKN 2 dan SMKN 1 Raha.

Aksi bentrokan antar dua sekolah itu terjadi di Jalan Pendidikan, Kecamatan Katobu, Kamis (24/11/2016) sekitar pukul 11.00 Wita. Saat itu, anggota polisi tengah melakukan patroli di lokasi tawuran namun mereka sudah bubar.

"Jadi anggota melakukan penyisiran, pas lewat samping SMKN 2 anggota dilempari batu yang berasal dari dalam sekolah. Akhir anggota Dalmas turun dan masuk ke dalam sekolah mencari pelaku pelemparan, tapi memang salahnya oknum masuk dalam kelas," ungkap Yudith dihubungi, Jumat (25/11/2016).

Menurut dia, aksi tawuran antar SMKN 2 dan SMKN 1 Raha sudah empat kali terjadi dan sudah meresahkan warga di Raha.

"Untuk anggota yang diduga masuk ke dalam kelas dan memukul para siswa sudah kita diberikan tindakan disiplin. Ada 15 anggota polisi yang telah kita tindaki," tegasnya.

Setelah kejadian itu, pihaknya lanjut Yudith, sudah melakukan pertemuan dengan pihak sekolah dan PGRI Muna.

"Kemarin langsung kita mediasi dengan ketua PGRI, guru STM dan Polres Muna. Kita sudah minta maaf dan juga pihak SMKN 2 minta maaf dan mencapai kesepakatan untuk berdamai," ungkapnya.

Meski begitu, pihaknya tetap akan memproses hukum jika ada laporan yang diduga menjadi korban pemukulan oknum polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com