Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kapolres dan Kasatlantas Semprot Anak Buah di Depan Pemohon SIM...

Kompas.com - 23/11/2016, 13:32 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Kepala Polres Semarang AKBP V Thirdy Hadmiarso dan Kasatlantas Polres Semarang AKP Dwi Nugroho menembak wajah Bripka Nasirun, salah satu petugas Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas). Bukan dengan senjata api, melainkan dengan semprotan dan pistol air.

Hal itu terjadi di depan puluhan pemohon SIM yang tengah mengantre untuk ujian praktik SIM C di halaman Mapolres Semarang, Rabu (23/11/2016) siang.

"Ayo, yang lain silakan ikut menembak Pak Nasirun, itu masih ada pistolnya," kata Dwi.

Adegan "menembak" petugas Satpas tersebut merupakan bagian dari peluncuran program Helm Monitor dan Zebra Usil (Ujian Sim Berkeselamatan) oleh Satlantas Polres Semarang.

Hal itu untuk menunjukkan bahwa pengendara sepeda motor harus selalu siap di jalan, termasuk ketika hujan.

Nasirun yang mengenakan helm dan jas hujan bermotif zebra tetap tidak goyah dan terus mengendarai sepeda motor dengan tenang.

Sembari terus menyemprot anggotanya, Dwi berbicara melalui pengeras suara bahwa dalam kurun waktu 2016 ini, di wilayah hukum Polres Semarang telah terjadi 450 kasus kecelakaan. Sebanyak 150 kasus di antaranya terjadi pada musim hujan.

"Yang mengakibatkan meninggal dunia ada 16 orang, yang pada saat hujan. Mayoritas (korban) yang roda dua itu tidak pakai jas hujan," kata Dwi.

Pelaksanaan Zebra Usil ini bertujuan mengingatkan secara langsung para pemohon SIM tentang pentingnya menggunakan jas hujan saat musim hujan.

Petugas sengaja mengenakan jas hujan khusus, yakni jas hujan yang dilengkapi imbauan keselamatan yang tertulis di bagian punggung.

Pesan yang tertulis dengan huruf besar berwarna oranye dan putih itu antara lain "Cuaca Hujan? Cek Kendaraan - Pakai Jas Hujan - Pakai Helm SNI - Bawa Surat-surat Kendaraan, Taat Peraturan Lalu-Lintas - Tidak Melawan Arus - Pasti Aman!".

Petugas Satpas akan mengenakan jas hujan tersebut saat mengawasai ujian praktik para pemohon SIM C.

"Kalau tidak pakai (jas hujan) otomatis konsentrasi akan buyar, ini yang dari faktor manusianya dulu. Karena kecelakaan itu sering terjadi karena human error," kata Dwi sambil menyemprotkan air kepada anak buahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com