Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diingatkan Waspadai Banjir dan Gerakan Tanah

Kompas.com - 11/11/2016, 16:36 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ego Syahrial mengingatkan kepada pemerintah untuk waspada terhadap potensi bencana, khususnya gerakan tanah dan banjir.

Ego mengatakan, potensi bencana akan terus mengancam mengingat intensitas hujan akan turun di atas normal hingga Desember 2016 mendatang.

"Dari data BMKG curah hujan akan sering di atas normal. Perlu turun tangan Pemda lebih gencar lagi untuk mensosialisasikan kepada masyarakat," kata Ego, Jumat (11/10/2016).

Ego menjelaskan, dari basis dara Badan Geologi dalam medio 2005-2015, di Indonesia terdapat 1667 kejadian gerakan tanah dengan total korban meninggal hingga 3011 jiwa.

"Memang secara average 40 persen (kejadian bencana) ada di Jabar. Jadi jika dibandingkan, gerakan tanah ini paling killer, ini terus terjadi," ucapnya.

Ego menambahkan, dari awal 2016 hingga 10 November 2016, di Indonesia ada 174 kejadian gerakan tanah yang memicu longsor. Sebanyak 87 kejadian di antaranya terjadi di Jawa Barat. Daerah rawan bencana di Jabar tersebar di wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung Barat dan daerah selatan Jabar, seperti Garut dan Tasikmalaya.

"Jabar ini karakteristik secara morfologi banyak lereng, tanahnya gembur dan sifat tanahnya sangat sensitif terhadap air, tanahnya sangat rentan," ungkapnya.

Ego mengatakan, sebagai upaya pencegahan pihaknya rutin memberikan modul peta rawan bencana kepada pemerintah di seluruh Indonesia setiap bulan.

"Buku itu kami berikan setiap bulan, itu jadi acuan untuk Pemda. Kami sampaikan, apabila curah hujan di atas normal, masyarakat harus waspada. Kami hanya memberikan peta rawan bencana, implementasinya sangat bergantung dari Pemda setempat," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com