Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Bentrokan di Manokwari Dimakamkan

Kompas.com - 29/10/2016, 14:10 WIB
Kontributor Kompas TV Manokwari, Budy Setiawan

Penulis

MANOKWARI.KOMPAS.com - Onesimus Rumayom (56), korban tewas yang terkena tembakan dalam bentrokan warga dan polisi, di Kelurahan Sanggeng, Distrik Manokwari Barat, Sabtu (29/10/2016) dimakamkan. Korban Onesimus dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Kelurahan Pasir Putih, Distrik Manokwari Timur, tanpa melalui proses otopsi.

Massa turut mengantar almarhum Onesimus Rumayom ke tempat peristirahatan terakhir dengan pengawalan aparat TNI AD dan TNI AL.

Setelah tiba di TPU Pasir Putih, jenazah yang berada didalam peti yang ditutupi dengan kain menyerupai bendera Bintang Kejora didoakan, lalu dikebumikan diiringan tangisan dari pihak keluarga.

Onesimus tewas setelah terkena peluru nyasar pada bagian paha sebelah kanan dalam bentrokan, yang dipicu penikaman warga Sanggeng, Vijay Paus Paus (20 Tahun) didekat SPBU Sanggeng.

Selain itu, beberapa korban bentrokan lainnya saat tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Angkatan Laut Manokwari, termasuk Danramil Manokwari Kota, Mayor Inf. Harsono.

Sementara itu, tim Komnas HAM perwakilan Papua dan Papua Barat, Jumat (28/10/2016) kemarin, telah bertemu Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Royke Lumowa. Pertemuan ini untuk memperoleh keterangan terkait bentrokan antara warga dengan aparat kepolisian di Sanggeng, Rabu malam lalu.

“Tim Komnas HAM sudah mendapat keterangan sementara dan Kapolda Papua Barat koperatif memberi keterangan dari pertanyaan yang kami sampaikan,” ungkap Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua dan Papua Barat, Frits Ramandey, kepada Kompas.com, semalam.

Menurut dia, dari hasil pertemuan tim sudah mendapatkan sejumlah data penting.

“Kita sudah kantongi penanggungjawabnya, termasuk senjata yang digunakan petugas saat membubarkan massa,” ucapnya.

Selain itu, tim Komnas Ham juga akan mengkonfrontir penyebab luka serius yang dialami korban berinsial EI, yang sebelumnya dinyatakan terjatuh. Pasalnya, dari pengamatan kondisi luka yang dialami korban sangat serius. Dan, kemungkinan besar akan dirujuk ke luar Papua.

“Sudah ada 8 orang yang dimintai keterangan sebagai saksi, empat di antaranya saksi korban dan empat lainnya saksi mata yang melihat kejadian," sebutnya.

Saat berkunjung ke RS AL, tim Komnas HAM juga mengunjungi Danramil Kota Manokwari yang menjadi korban dalam peristiwa ini.

“Kondisi luka-luka korban yang dirawat di RS AL cukup serius dan ini merupakan tindakan penganiayaan berat. Kami masih akan memperdalam kasus ini, termasuk mencari tahu jenis peluru yang digunakan untuk menghalau massa,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com