Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debit Air Tinggi, Tol Air Sulit Buang Genangan Banjir Gedebage

Kompas.com - 28/10/2016, 17:03 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemanfaatan teknologi tol air sebagai solusi mengatasi banjir di Kota Bandung tampaknya belum optimal.

Kawasan Gedebage, Kota Bandung, menjadi lokasi pertama pemasangan teknologi itu.

Jumat (28/10/2016) siang, daerah Gedebage kembali tergenang. Hujan dengan intensitas tinggi membuat sungai Cinambo meluap.

Baca juga: Kata Warga, Gedebage Bandung Sering Banjir Sejak 1988

Dari pantauan Kompas.com, sistem tol air tampak beroperasi saat banjir terjadi. Tol air itu berada di perempatan Jalan Sukarno-Hatta, Gedebage.

Di tepi jalan, tampak sebuah bangunan berwarna biru berukuran 2x2 meter. Di situlah letak panel kontrol pengoperasian tol air. Dua mesin penyedot air banjir berada di bawah bangunan itu.

Opik, salah seorang petugas dari Dinas Bina Marga Kota Bandung mengatakan, tol air beroperasi secara otomatis saat genangan air mencapai 20 meter di bawah jalan.

Air genangan ditampung dalam sebuah bak kontrol yang akan disedot oleh dua mesin pompa. Air yang tersedot kemudian dibuang melalui pipa berdiameter 40 sentimeter ke Sungai Cinambo yang berada 20 meter dari tol air.

"Sistem operasinya, otomatis kalau banjir dia hidup sendiri. Mesin pompa otomatis, ini sedang jalan (menyedot air)," tutur Opik saat ditemui di lokasi, Jumat sore.

Baca juga: Banjir Terjang Gedebage, Ini Jalur Alternatif Menuju Kota Bandung

Dalam kasus banjir Gedebage, genangan tak bisa langsung surut. Menurut Opik, tingginya intensitas hujan membuat proses pembuangan genangan air memakan waktu lama.

"Daya isap mesinnya itu 200 liter per detik. Ini memang agak lama, karena debit airnya tinggi sekali. Padahal kalau genangan biasa itu cepat habis. Memang harusnya mesinnya ditambah," ungkapnya.

Kompas TV Sekolah Diliburkan Akibat 11 Ruang Kelas Terendam Banjir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com