Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Selamatkan Satu Orangutan yang Tengah Kelaparan

Kompas.com - 19/10/2016, 06:59 WIB
Megandika Wicaksono

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com – Seorang warga Desa Bagendang, Sampit bernama Rusli menemukan satu individu orangutan betina usia sekitar 3 tahun di tepian Sungai Lepeh dan menyerahkannya kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi (BKSDA) Kalimantan Tengah.

Orangutan itu diduga kelaparan karena habitatnya rusak. Ini adalah orangutan ke-14 yang diterima Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Kalteng sepanjang 2016.

“Habitat sekitar penemuan orangutan sudah rusak. Ada kebun atau ladang warga tapi tidak terurus dan juga ada perusahaan kebun sawit,” kata Muriansyah, komandan Pos Penjagaan Bandara dan Pelabuhan Sampit Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalteng, Selasa (18/10/2016) saat dihubungi dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Muriansyah mengatakan, Rusli menemukan orangutan itu saat mencari bibit kayu geronggang di sekitar hulu Sungai Lepeh, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kotawaringin Timur, Kalteng, pada Sabtu (15/10/2016).

“Orangutan selalu berada di sekitar pondok dan tidak mau diusir, kemungkinan kelaparan. Kemudian orangutan itu dibawa ke desa lalu dilaporkan ke polsek,” paparnya.

Setelah adanya laporan tersebut, pihak BKSDA bersama tim Centre for Orangutan Protection dan Manggala Agni mengambil orangutan itu pada Senin (17/10/2016).

“Senin sore orangutan langsung dibawa ke Pangkalan Bun dan hari ini diperiksa dokter. Karena masih liar dan jika memang sehat, orangutan ini akan dilepasliarkan ke Suaka Margasatwa Lamandau,” tuturnya.

Berdasarkan data dari Pos Penjagaan Bandara dan Pelabuhan Sampit Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Kalimantan Tengah, sepanjang 2016 ini, satwa liar yang diserahkan ataupun disita di Sampit ada sebanyak 14 orangutan, 2 beruang madu, 2 owa-owa, 1 ekor buaya muara, 1 ekor kelasi (lutung), dan 1 ekor bekantan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com