Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada 74 Warga Jabar yang Bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng

Kompas.com - 17/10/2016, 19:24 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Jawa Barat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berkoordinasi untuk memulangkan 74 warga Jawa Barat dari berbagai daerah yang menjadi pengikut Padepokan Dimas Kanjeng, di Probolinggo, Jawa Timur.

Kapolda Jawa Barat Irjen Bambang Waskito mengatakan, dari hasil identifikasi Polda Jabar, puluhan warga Jabar saat ini masih bertahan di padepokan milik Taat Pribadi tersebut.

"Kami usahakan secepatnya untuk memulangkan mereka. Karena menurut laporan sudah ada yang tinggal berbulan-bulan di sana (padepokan) dan tidak kembali," ucap Bambang di Bogor, Senin (17/10/2016).

Soal kemungkinan penjemputan warga yang masih bertahan di padepokan, lanjut Bambang, kewenangannya berada di Pemprov Jabar.

"Kami sudah koordinasi dengan Pemprov. Saat ini sedang diupayakan membujuk mereka agar mau pulang ke daerah masing-masing," kata Bambang.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus menambahkan, adapun 74 warga Jabar yang masih bertahan di padepokan, ada 30 warga yang berasal dari Cianjur, 21 warga asal Subang, dan 3 warga Bogor.

Walaupun beredar kabar banyak korban yang sudah menyetorkan uang ke padepokan tersebut, tetapi hingga kini baru ada satu laporan resmi yang masuk.

"Pelapor baru ada di Subang. Sedangkan di daerah lainnya belum ada. Jadi sampai saat ini, mereka tidak mau melapor ke pihak kepolisian setempat," ungkap Yusri.

Dia menambahkan, laporan tersebut menyebutkan kerugiannya mencapai ratusan juta. Laporan itu sedang ditindaklanjuti dan dalam proses pengembangan.

"Apakah nantinya memenuhi unsur atau tidak kini masih dalam penyelidikan petugas," papar dia.

Kepala Polres Bogor AKBP AM Dicky mengaku, belum menerima adanya laporan dari warga yang menjadi korban penipuan yang dilakukan Taat Pribadi.

"Kami masih menelusuri informasi tersebut," tutur Dicky. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com