Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curah Hujan Tinggi, Petugas Ekstra Keras Bersihkan Lumut Candi Ngempon

Kompas.com - 07/10/2016, 22:43 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com — Intensitas hujan tinggi di wilayah tengah dan selatan Pulau Jawa dalam beberapa bulan terakhir ini membuat pertumbuhan lumut menjadi relatif cepat pada batuan candi di kompleks Candi Ngempon, Desa Ngempon, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Kini para petugas atau juru pelihara Candi Ngempon harus bekerja ekstra membersihkan lumut untuk menghindari proses pelapukan.

"Lumut itu bisa menyebabkan kerapuhan pada batuan candi," kata petugas juru pelihara Candi Ngempon, Taryanto (45), Jumat (7/10/2016) siang.

Ada dua cara membersihkan batuan candi, yakni sistem manual basah dan kering.

Sistem manual basah dilakukan dengan membersihkan candi menggunakan air yang dialirkan sembari menyikat batuan candi yang berlumut. Penyikatan dilakukan dengan sikat khusus, sapu lidi, dan potongan bambu yang dilemaskan bagian ujungnya.

Dengan sistem manual kering, petugas menggunakan peralatan-peralatan tadi tanpa menggunakan air.

"Kalau sekarang, karena intensitas hujan di area candi cukup tinggi, kita pakai manual kering. Sebab, jika ditambahkan air, batu candi akan semakin lembab," kata dia.

Bagian candi yang sering berlumut adalah bagian paling bawah atau berdekatan dengan fondasi. Bagian atasnya cenderung bebas dari lumut karena bagian ini langsung terpapar sinar matahari.

Taryono mengatakan, pembersihan candi dilakukan oleh dua petugas setiap hari. Taryono dibantu oleh Septian Adi Pratama (21). Perlu konsentrasi tinggi agar satu candi utuh terbebas dari lumut.

"Sistem manual kering ini memang butuh konsentrasi tinggi. Harus teliti, jangan sampai melukai batu candi, di samping membersihkan," ujarnya.

Selain membersihkan Candi Ngempon, Taryanto ataupun Septian Pratama yang tercatat sebagai juru pelihara candi di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPJB) Jawa Tengah juga bertugas membersihkan arca Ganesha di Bergas Lor, Kecamatan Bergas. Cara pembersihannya juga sama, dengan sistem manual kering.

Tidak ada data tertulis yang bisa memperkirakan pada masa kerajaan apa Candi Ngempon dibangun. Jika mengenali ciri-ciri fisiknya, yakni pada bagian kaki terdiri dari genta dan pelipit lurus, Candi Ngempon diperkirakan seusia atau sezaman dengan Candi Gedongsongo yang bercorak Hindu dari zaman Wangsa Syailendra pada abad ke-9.

Beberapa meter dari Candi Ngempon terdapat sebuah petirtaan dan pemandian kuno dengan airnya yang hangat.

Kompas.com/ Syahrul Munir Suasana persembahyangan hari raya Galungan di Candi Ngempon, Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (10/2/2016) siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com