Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Saat Cari Ikan, Agus Ditemukan Ayahnya di Dasar Rawa

Kompas.com - 03/10/2016, 17:42 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Setelah dinyatakan hilang selama hampir 24 jam, Agus Budiyono (36), warga Perum Tapen, Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Senin (3/10/2016) sekitar pukul 08.00 WIB, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Korban ditemukan oleh ayahnya sendiri, Sudarto (60), di Branjang atau keramba apung di area Danau Rawapening, tepatnya di Desa Rowosari, Kecamatan Tuntang.

"Ayah korban dibantu seorang nelayan bernama Subur mengangkat korban dari dasar rawa. Setelah dibawa ke tepi, selanjutnya (dia) menghubungi perangkat desa dan polisi," kata Kapolsek Tuntang, AKP Susanto, Minggu (3/10/2016) sore.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Minggu (2/10/2016) sekitar pukul 09.00 WIB, korban berpamitan kepada ayahnya untuk mencari ikan di keramba milik ayahnya di desa Rowosari. Namun hingga malam hari, korban tidak kunjung pulang ke rumah.

Khawatir terjadi sesuatu terhadap anaknya, Sudarto berupaya mencari keberadaan anaknya di keramba miliknya sekitar 08.00 WIB.

"Saat tiba di lokasi, hanya ada perahunya saja. Sementara topi dan sandal korban terlihat mengapung di sekitarnya," ungkap Susanto.

Naluri orangtua membuat Sudarto menduga anaknya tenggelam di dasar rawa. Seketika Sudarto mencoba mencari jasad anaknya dengan menggunakan jaring dan bambu.

"Pencarian berlangsung kurang lebih satu jam. Jasad korban akhirya di temukan di dasar rawa dengan kedalaman 1,5 meter," ungkapnya.

Setelah ditemukan, jasad korban kemudian dibawa ke Puskesmas Tuntang untuk dilakukan visum luar. Tim medis tak menemukan tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.

Diduga, korban tenggelam karena kaki dan perutnya mengalami kram, senada dengan keterangan keluarga korban yang menyatakan korban memiliki riwayat sakit kram di perut dan kaki.

"Berdasarkan keterangam dokter puskesmas Tuntang Bambang Ismanto, (tubuh) korban tidak ada tanda penganiayaan," imbuhnya.

Setelah proses otopsi selesai, jasad korban kemudian dibawa ke rumah orangtuanya di Dusun Kali Glagah RT 3 RW 1, Desa Kalibeji, Kecamatan Tuntang, untuk dilakukan proses pemakaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com