SURABAYA, KOMPAS.com — Dimas Kanjeng Taat Pribadi kerap memberi pengikutnya barang-barang yang disebutnya ajaib, yang memiliki kemampuan di luar batas akal manusia. Barang-barang itu antara lain pena laduni, dapur ATM, dan kantong emas.
Barang-barang tersebut dibawa oleh korban pelapor penipuan untuk diserahkan kepada Polda Jatim sebagai barang bukti.
Pena laduni, menurut keterangan pelapor kepada polisi, memiliki kemampuan sehingga pemegangnya bisa menguasai tujuh bahasa tanpa belajar.
"Pemiliknya bisa menguasai tujuh bahasa tanpa harus belajar," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin (3/10/2016).
Baca juga: Kisah-kisah Para Pemimpi Kekayaan Korban Dimas Kanjeng
Sementara dapur ATM, kata Argo, adalah kotak berisi kertas bertuliskan huruf Arab dan selembar uang asli.
"Dari kotak tersebut dipercaya akan mengeluarkan uang yang tidak akan pernah habis," ujar Argo.
Sama dengan dapur ATM, kantong emas juga memiliki fungsi yang sama. Namun, isinya bukan uang, melainkan emas.
Barang-barang tersebut diberikan Dimas Kanjeng kepada pengikutnya dengan membayar sejumlah uang yang disebut mahar.
Tiga korban yang melapor, kata Argo, sampai saat ini mengaku tidak pernah membuktikan kemampuan barang-barang yang disebut ajaib tersebut.
Sementara itu, sejak tadi, Polda Jatim membawa Dimas Kanjeng ke padepokannya untuk melakukan rekonstruksi pembunuhan Abdul Gani, anak buahnya. Dalam kasus tersebut, Dimas Kanjeng menjadi tersangka, bahkan diduga menjadi otak aksi pembunuhan.