Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Irigasi, Sawah Baru Hasil Pencetakan TNI Terancam Mubazir

Kompas.com - 29/09/2016, 14:21 WIB
Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com - Petani yang ada di Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, mulai mengeluhkan kondisi lahan percetakan sawah baru yang tidak bisa digunakan untuk masa tanam tahun ini.

Sawah yang tak bisa digunakan itu merupakan hasil pencetakan lahan baru dalam pelaksanaan operasi Teritorial TNI 2016 di 24 desa di Poso.

Darius (40), salah seorang petani asal Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, dalam keterangannya kepada sejumlah media pada Kamis (29/9/2016) menjelaskan, ratusan hektar sawah baru yang telah selesai dicetak tetap tidak dapat digunakan karena tidak adanya saluran irigasi.

Tanpa dukungan irigasi, maka areal pencetakan sawah baru yang telah dicetak TNI seluas 300 hektar di Desa Kalimago hingga kini masih tetap menunggu air hujan sebelum diolah.

“Pencetakan sawah baru sudah selesai. Masalah utamanya sekarang karena saluran irigasi belum ada, jadinya areal persawahan tidak apat digunakan untuk penanaman padi. Ini artinya pencetakan sawah baru mubazir,” ujar Darius.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Poso, Murniati Putosi selaku pendamping kegiatan Opster TNI saat dikonfirmasi mengatakan, secara teknis lokasi pencetakan sawah baru yang ditunjuk selalu berdasarkan dari permintaan kelompok tani warga setempat.

Jika kemudian muncul persoalan tidak ada irigasi, sementara ada pencetakan sawah baru oleh TNI, maka harus dipertanyakan mengapa program itu dilakukan di Desa Kalimago.

"Seharusnya, sebelum pencetakan lahan sawah baru dilakukan, disurvei dulu di situ adakah sumber mata air seperi aliran sungai," jelas Kadis.

Sementara itu, Komandan Kodim 1307 Poso Letkol Inf Ryan Hanandi yang juga dikonfirmasi mengatakan, seluruh lokasi pencetakan lahan sawah baru berdasarkan rekomendasi dari Dinas Pertanian selaku pendamping kegiatan Operasi Teritorial TNI 2016 dalam rangka pencetakan sawah baru.

Ryan Hanandi juga membantah laporan warga yang menyebutkan bahwa sawah hasil pencetakan yang tak bisa digunakan seluas 300 hektar.

“Tidak benar kalau ada 300 hektar, yang ada itu sekitar 50 hektar saja," tandasnya.

Soal irigasi yang dikeluhkan masyarakat, Ryan menyatakan, pihaknya tetap akan membangunnya secara berkesinambungan, melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertanian Kabupaten Poso.

"Nah, sambil menunggu pembuatan saluran irigasi tersebut, pihak TNI di Poso sudah memberikan bantuan mesin pompa air kepada seluruh kelompok tadi yang ada dan tinggal di Lore Timur lokasi pencetakan sawah baru tersebut," jelas Dandim.

Operasi Teritorial TNI di Poso, Sulawesi Tengah, dimulai pada 4 Juni 2016 silam yang saat itu dibuka langsung oleh Panglima Kodam VII Wirabuana Mayjend TNI Agus Surya Bakti di Desa Tabalu, Kecamatan Poso Pesisir.

Dalam operasi teritorial yang telah berakhir pada Agustus 2016 itu, TNI menargetkan dapat merampungkan pembukaan 3.000 hektar lahan sawah baru, pembuatan saluran irigasi tersier sepanjang 1.700 meter, irigasi perpipaan sepanjang 3.800 meter, pembangunan dam parit, termasuk pembuatan 2 embung sawah untuk menampung kelebihan air di musim hujan.

Program itu ditujukan untu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com