Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Penyelamat Disiagakan di Pintu Pendakian Rinjani

Kompas.com - 28/09/2016, 15:25 WIB
Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit memerintahkan satu tim penyelamat untuk siaga dan melakukan pemantauan langsung di jalur pendakian Gunung Rinjani di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, NTB, pasca-erupsi Gunung Barujari.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Nanang mengatakan, walaupun saat ini kondisi Gunung Rinjani masih dalam situasi kondusif, pihaknya tetap melakukan langkah preventif jika kemungkinan terjadi hal yang buruk. Sebab saat ini masih ada beberapa pendaki yang akan turun dari gunung.

"Saat ini, tim kami lengkap dengan peralatan SAR darat untuk mengantisipasi terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Kalau memang emergency dan butuh evakuasi dengan helikopter, kenapa tidak? Kan tergantung situasi di lapangan seperti apa," kata Nanang, Rabu (28/9/2016).

Basarnas menyebutkan, saat ini pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mendata sekitar 188 pendaki yang masih berada di kawasan pendakian Gunung Rinjani dan sedang proses turun gunung.

(Baca juga: Erupsi Gunung Barujari, Tim Dikirim untuk Evakuasi Pendaki di Rinjani)

Pihak TNGR sendiri telah mengimbau agar seluruh pendaki yang masih berada di kawasan tersebut untuk segera turun. TNGR juga sudah menutup jalur pendakian hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Menurut sumber dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) Gunung Barujari kembali erupsi, Selasa (27/9/2016) pukul 14.45 Wita, dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 2.000 meter dari permukaan Gunung Barujari dan amplitudo hingga 52 milimeter. Status Gunung Barujari ditingkatkan dari semula normal menjadi waspada (level II).

(Baca juga: Gunung Barujari Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com