Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota: Waspada, Kalau Hujan Deras Jangan Cepat Tidur

Kompas.com - 27/09/2016, 12:25 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengingatkan masyarakat untuk mengantisipasi kemungkinan datangnya bencana selama musim penghujan ini.

Dia mengingatkan warga tingkat rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) untuk tetap waspada.

“Saya sudah ingatkan di RT/RW untuk antisipasi. Ketika hujan deras, waspada dan tidak cepat tidur. Itu penting agar warga bisa menghindari menjadi korban,” kata pria yang disapa Hendi, Selasa (27/9/2016).

Untuk antisipasi, pemerintah kota terus memetakan wilayah mana yang kerap mengalami musibah seperti tanah longsor, banjir, maupun angin puting beliung.

Langkah mengantisipasi tanah longsor misalnya dengan pembuatan talud di lokasi rawan longsor. Selain itu, pemerintah juga fokus untuk memperhatikan aliran sungai di titik rawan banjir.

“Kami sudah lakukan pemetaan-pemetaan untuk daerah longsor. Kami juga perhatikan agar alur sungai bisa maksimal,” tambahnya.

Kota Semarang sendiri telah memasuki musim penghujan pada bulan September.

Kepala Badan Meteorologi Krimatologi dan Geofisika Jawa Tengah Tuban Wiyoso mengatakan, musim penghujan tiba atau maju lebih dulu.

Selain itu, faktor la nina menyebabkan adanya anomali cuaca. Namun demikian, untuk menghadapi musim penghujan, warga diminta untuk memperhatikan tanda-tanda alam ketika tanda alam itu tiba. Warga harus tahu betul peta bencana yang ada di wilayahnya masing-masing.

“Misalnya kalau hujan lebat disertai angin kencang, jangan berteduh di bawah pohon karena berpotensi kena petir,” imbuh Tuban.

Bencana longsor, misalnya, juga bisa dideteksi dari awal curah hujan yang tinggi selama tiga jam. Jika hujan selama kurun waktu tidak berhenti maka perlu waspada.

Kemudian, jika ada tanda alam berupa aliran air di sungai yang keruh berarti ada pergerakan sungai. Atau ketika ada mata air yang muncul tiba-tiba di permukaan perlu diwaspadai dan perlu ada sikap tanggap darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com