KEFAMENANU, KOMPAS.com - Sekitar 20 pilar batas negara di sepanjang perbatasan Indonesia dan Timor Leste mengalami kerusakan parah.
Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL Sektor Barat Yonif Raider 321 Galuh Taruna, Letnan Kolonel Infanteri M Ghoffar Ngismangil kepada sejumlah wartawan, Selasa (6/9/2016) mengaku, pilar batas negara yang rusak itu, hingga kini belum bisa diperbaiki karena keterbatasan dana.
“Di sepanjang garis perbatasan sektor timur sejauh 125 kilometer mulai dari Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) hingga Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, ada sekitar 450 patok (pilar) perbatasan. Dari ratusan patok itu, sekitar 20 yang sudah dalam keadaan rusak. Bahkan ada yag diperkirakan hilang sehingga masih dicari,” kata Ngismangil.
Selama ini, sebut dia, pihaknya menjaga patok perbatasan agar jangan sampai bergeser atau rusak.
“Kita sudah usulkan ke pusat untuk perbaikan maupun penambahan dan kita belum tahu kapan direalisasikan. Kita biasa koordinasikan dengan sudah diusulkan pada tahun 2015 karena pembangunan pada tahun lalu sudah dilaksanakan tapi belum sepenuhnya,” ujarnya.
Pilar tersebut, kata dia, merupakan batas negara yang sangat penting dan nanti kalau sudah ada tentunya semua akan beres.
“Jangan sampai sejengkal tanah yang nanti terambil oleh negara sebelah sehingga pilar ini sangat penting,” sebutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.