Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2016, 20:09 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Masih ingat kasus guru SMK 2 Makassar, Dasrul (52), yang dikeroyok siswanya, MA (15) dan orangtua siswa, Adnan Achmad (43).

Kasus tersebut terus berlanjut hingga ke meja hijau. Bahkan, MA telah dilimpahkan ke Kejaksaan, dan kini giliran Dasrul diperiksa terkait kasus penganiayaan.

Baca juga: Guru Dasrul: Biarpun Sudah Pukul Saya, Dia Tetap Anakku

Pelaksana Tugas (Plt) Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Komisaris Polisi (Kompol) Musbagh Niam yang dikonfirmasi, Sabtu (27/8/2016), mengatakan, penyidik telah memeriksa Dasrul, Jumat (26/8/2016) sore hingga malam. Namun pihaknya belum menentukan status Dasrul, karena penyidik terlebih dahulu melakukan gelar perkara.

"Saya belum bisa berkomentar soal hasil pemeriksaan kemarin. Karena masih mau dilakukan gelar perkara. Status Pak Dasrul belum tersangka. Nantilah kita umumkan setelah dilakukan gelar," katanya.

Berdasarkan penyelidikan sementara, ungkap Musbagh Niam, Dasrul sudah terbukti melanggar Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan. Pada pasal tersebut, Dasrul bisa dilakukan penahanan.

"Kita masih tetap kembangkan, karena pasal-pasal tambahan yang akan disangkakan. Seperti berdasarkan laporan siswanya, MA tentang penganiayaan. Tapi kita juga pertimbangkan yurisprudensi yang diterbitkan oleh MA tentang guru tidak bisa dipidana jika melakukan pembinaan," jelasnya.

Baca juga: Dilaporkan Balik ke Polisi, Dasrul Bantah Pukul Siswanya

Musbagh Niam mengungkapkan, untuk berkas perkara MA sudah pelimpahan tahap 2. Bahkan, berkas perkara dan tersangka MA telah diserahkan ke Kejaksaan.

Sedangkan berkas perkara ayah MA, Adnan Achmad masih ditangan kepolisian dan belum dilimpahkan ke Kejaksaan.

Sebelumnya telah diberitakan, guru SMK 2 Makassar, Dasrul (52) dikeroyok seorang siswa, MA (15) dan orang tuanya, Adnan Achmad (43) saat proses belajar berlangsung, Rabu (10/8/2016).

Kompas TV Kebesaran Hati Guru Dasrul Terhadap Pendidikan

Akibat penganiayaan itu, Dasrul mengalami luka-luka memar di wajahnya dan mulut serta hidungnya mengeluarkan darah.

Dengan begitu, Dasrul pun melaporkan peristiwa yang menimpa dirinya kepada Polsekta Tamalate. Demikian pula dengan ;MA, dia melapor balik Dasrul terkait penganiayaan setelah ia dan ayahnya ditahan polisi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com