Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Trans Papua Wamena-Mamugu Kekurangan Dana Rp 885 Miliar

Kompas.com - 26/08/2016, 07:50 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS .com - Pembukaan Jalan Trans Papua yang menghubungkan daerah Wamena ke Mamugu sepanjang 278,6 kilometer diperkirakan belum rampung pada akhir tahun ini. Sebab, hingga kini pencairan anggaran untuk pembangunan 45 jembatan dan perbaikan kondisi jalan belum terealisasi.

Hal itu disampaikan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVII Papua Osman Marbun saat dihubungi dari Jayapura pada Jumat (26 /8/2016 ).

Osman mengatakan, total anggaran yang dibutuhkan untuk menyambungkan ruas jalan Wamena ke Mamugu sebesar Rp 1,246 triliun. Sebelumnya pada awal tahu n ini, lanjut Osman, Kementerian Pekerjaan Umum telah mengucurkan dana sebesar Rp 361 miliar pengerjaan ruas jalan itu di tiga titik, yakni Wamema-Kenyam, Kenyam-Batas Batu, dan Batas Batu-Mamugu.

“Saat ini masih kami masih membutuhkan dana sebesar Rp 885 miliar untuk pembangunan 45 jembatan yang terdiri delapan jembatan rangka baja dan 37 jembatan kayu. Selain itu, dana tersebut untuk biaya pengangkutan bahan baku jembatan serta perbaikan kondisi jalan yang terjal,” kata Osman.

Ia pun menuturkan, pihak Balai Jalan XVIII telah mengajukan permintaan anggaran Rp 885 m iliar sejak Februari lalu. Akan tetapi , permintaan itu belum mendapat jawaban dari pusat.

“Pada tahun ini anggaran awal Balai Jalan XVIII Papua sebesar Rp 6,7 triliun telah dipotong sebesar Rp 1,1 triliun. Info dari pusat akan terjadi lagi pemotongan anggaran tahap dua. Namun, kami belum mengetahui besaran jumlah anggaran yang dipangkas ,” tutur Osman.

Ia menyatakan, kemungkinan besar hanya ruas Jalan Mamugu ke Kenyam sepanjang 50 kilometer dapat difungsikan pada akhir tahun ini. Sementara pengerjaan jalan dari Kenyam ke Wamena masih tersisa 114 kilometer.

“Warga sudah menggunakan jalan dari Mamugu ke Kenyam pada Desember mendatang. Kami menargetkan penyelesaian dari jalan dari Kenyam ke Wamena pada awal tahun 2017,” tambah Osman.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com