Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Rp 200 Miliar Disiapkan untuk Perbaiki Infrastruktur di Ciletuh

Kompas.com - 16/08/2016, 18:40 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Taman Kebumian atau Geopark Ciletuh ditargetkan menjadi bagian dari Unesco Global Geopark (UGG) Network. Untuk mengejar hal tersebut, Pemprov Jabar menggenjot perbaikan infrastruktur di Ciletuh, Sukabumi.

“2017, dana yang disiapkan Rp 200 miliar untuk perbaikan jalan,” ujar Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dalam konferensi pers Ciletuh-Palabuhanratu Geopark Festival 2016 di Gedung Sate Bandung, Selasa (16/8/2016).

Deddy menjelaskan, untuk pengembangan Ciletuh dana yang dibutuhkan lebih besar, bahkan bisa mencapai triliunan. Namun dana tersebut tidak hanya berasal dari APBD Jawa Barat.

“Dananya bisa dari APBD Jabar, APBD Sukabumi, APBN, ataupun pihak ketiga,” ucapnya.

Dia mengaku, hingga kini banyak investor yang melirik Ciletuh. Bagi investor yang sudah memiliki tanah, mereka tinggal membangun. Namun tentunya di satu kawasan tidak bisa dikuasai satu investor.

“Ada satu investor, saya tidak akan sebutkan, dia akan membuat pemancingan, usaha kapal-kapal untuk mancing. Sampai sekarang baru investor lokal, investor asing belum ada,” ungkapnya.

Investor asing yang masuk baru dari Amerika. Mereka akan membuat PLTB. Kalau proyek tersebut rampung, akses dari Pelabuhan Ratu hingga Ciwaru cukup 30 menit. Pada akhir 2015, Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi resmi dikukuhkan menjadi Geopark Nasional oleh UNESCO.

Pada 22 Desember 2017, pihaknya menargetkan Geopark Ciletuh bisa dikukuhkan sebagai UNESCO Global Geopark.

Untuk mengejar target tersebut, selain perbaikan infrastruktur, wilayah Geopark diperluas. Pada awalnya, dua kecamatan seluas 34.800 hektare menjadi delapan kecamatan seluas 128.700 hektare.

Yang turut dinilai juga adalah masyarakat daerah tersebut. Oleh karena itu, Pemprov Jabar terus melakukan pemberdayaan masyarakat agar mereka siap ketika daerahnya menjadi destinasi wisata.

“Di sana indah, sangat indah,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com