Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa dan Guru Saling Lapor Polisi, Wali Kota Makassar Terbitkan Aturan Pendidikan

Kompas.com - 16/08/2016, 10:32 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Fenomena guru, siswa dan orangtua siswa saling lapor ke kepolisian direspons oleh Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dengan rencana membuat Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang Keamanan Sekolah.

Perwali itu akan diterapkan di seluruh sekolah di Kota Makassar untuk mengupayakan setiap penyelesaian masalah dilakukan di sekolah sebelum berakhir ke kepolisian.

Wali Kota Makassar yang akrab disapa Danny ini menerbitkan Perwali setelah adanya kasus siswa dan orangtuanya mengeroyok guru SMK 2 Makassar saat proses belajar mengajar berlangsung. Akibatnya, kedua belah pihak pun saling lapor polisi, dan kini kasus tersebut dalam proses hukum.

"Saya akan terbitkan Perwali tentang keamanan sekolah. Jadi tidak sembarang orang masuk sekolah, sehingga bisa mengacaukan dunia pendidikan. Dalam Perwali itu juga, siswa yang masuk sekolah pun harus digeledah tasnya. Ditambah lagi, jika ada masalah-masalah terlebih dahulu dibicarakan dan diupayakan diselesaikan di dalam lingkup sekolah. Jadi tidak langsung berakhir ke kepolisian," kata Danny.

Baca juga: Siswa Pengeroyok Guru Dikeluarkan, Pemkot Makassar Carikan Sekolah Lain

Penerbitan Perwali ini, lanjut Danny, terpaksa dilakukan karena reposisi fungsi guru di masyarakat terkesan tidak lagi berwibawa.

"Sama seperti dulu, kita tidak pernah mau mencederai guru. Jadi reposisi guru itu perlu diperkuat," tandasnya.

"Anak-anak sampai pukul gurunya, berarti ada yang salah. Reposisi branding guru di Indonesia dan peran guru harus dikembalikan seperti dulu. Komunitas guru harus berjuang dan Pemkot Makassar akan memberikan ruang," tandasnya.

Sebelumnya telah diberitakan, guru SMK 2 Makassar, Dasrul (52) dikeroyok seorang siswa, MA (15) dan orangtua MA, Adnan Achmad (43) saat proses belajar berlangsung, Rabu (10/8/2016).

Akibat penganiayaan itu, Dasrul mengalami luka-luka memar di wajahnya dan mulut serta hidungnya mengeluarkan darah. Dengan begitu, Dasrul pun melaporkan peristiwa yang menimpa dirinya kepada Polsekta Tamalate.

Demikian pula dengan MA, dia melapor balik Dasrul terkait penganiayaan setelah ia dan ayahnya ditahan polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com