Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Selamatkan Bocah yang Dianiaya Ayah Tirinya di Jalan Raya

Kompas.com - 12/08/2016, 09:32 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - MT (7) tampak gugup dan ketakutan di tengah kerumunan warga setelah ia dianiaya ayah tirinya, Jumat (12/8/2016). Sekujur tubuhnya babak belur dan penuh luka-luka.

Korban tinggal bersama ibu kandung dan ayah tirinya di lingkungan Batu-batu, Kelurahan Darma, Kecamatan Anreapi, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Peristiwa itu terjadi setelah korban dituduh mengambil sejumlah isi dalam dompet milik ibunya. Karena ketakutan, korban sempat meninggalkan rumah hingga ia sempat dicari-cari keluarganya.

Ali (38) yang mencari korban mendapatinya di jalan raya depan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Polewali Mandar.

Dengan kalap, pelaku langsung menghajar korban. Akibatnya, kepala, dahi, bibir, tangan, jari jemari, badan, kedua kaki, dan betis korban penuh luka.

Warga yang menyakiskan kekerasan itu berusaha menghalangi pelaku dengan menyelamatkan korban ke salah satu rumah warga di dekat lokasi kejadian. Warga juga melaporkan kejadian ini ke polisi.

Polisi kemudian menjemput pelaku dan menggiringnya ke Mapolres Polewali Mandar.

Di hadapan penyidik, pelaku mengaku telah memukul anaknya. Namun, ia berdalih bahwa itu sebagai hukuman atas perbuatan anaknya yang mengambil uang di dompet istrinya. Uang tersebut sedianya akan digunakan untuk membeli beras. Sang ayah menyebut anaknya sudah kecanduan bermain.

"Saya pukul karena dia ambil uang di dompet ibunya dan itu sudah beberapa kali mencuri untuk bermian PlayStation," ujar Ali.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Polewali Mandar Ajun Komisaris Polisi Jeifson Sitorus mengatakan, tersangka diamankan atas laporan penganiayaan terhadap korban.

"Setelah dicek betul terjadi penganiaya hingga korban mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya," kata dia.

Kini pelaku diamankan dan diperiksa di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Polewali Mandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com