Ricuh di Pangandaran, Polisi Sita Empat Mobil Demonstran

BANDUNG, KOMPAS.com - Empat kendaraan roda empat yang digunakan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia untuk melakukan unjuk rasa di DPRD Kabupaten Pangandaran disita kepolisian setempat.

"Penyitaan dilakukan Kamis (11/8/2016) sekitar pukul 16.40 WIB di halaman Kantor DPRD Kabupaten Pangandaran," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus dalam keterangan pers, Kamis (11/8/2016).

Keempat kendaraan yang disita itu antara lain Suzuki Ertiga B 3 NDO milik Ketua GMBI Distrik Pangandaran Nandang Suhendar. Ada pula Toyota Avanza D 36 MBI milik Dede, GMBI Distrik Pangandaran.

Mobil lainnya Toyota Rush D 1546 ADB milik Ketua GMBI Distrik Ciamis Evi dan Toyota Avanza D 1475 OS.

"Yang Toyota Avanza D 1475 OS, barang bukti tipu gelap," kata Yusri.

Selain menyita empat mobil, polisi mengamankan mobil yang dirusak Forum Bela Pangandaran.

Mobil yang rusak itu meliputi Mitsubishi SS E8705 VD yang mengalami kerusakan di bagian kaca depan serta Ertiga B 3 NDO dengan spion patah, bodi penyok, dan kaca belakang pecah. Ada juga Toyota Avanza D 26 MBI dengan spion kanan patah dan atap penyok.

Dokumentasi Humas Polda Jabar Kondisi mobil GMBI yang rusak di DPRD Pangandaran, Kamis (11/8/2016).

Adapun barang bukti tipu gelap ikut diamankan Polres Ciamis ke Mapolres Ciamis untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Diduga kendaraan tersebut tidak dilengkapi dengan surat-surat kendaraan yang jelas," ucapnya.

Penyitaan kendaraan itu terjadi setelah terjadi kericuhan saat demonstrasi berlangsung di gedung DPRD Kabupaten Pangandaran, Kamis kemarin.

Ribuan warga Pangandaran, Jawa Barat, yang mengatasnamakan Bela Pangandaran menghadang sekelompok lembaga swadaya masyarakat yang berunjuk rasa.

Warga merasa unjuk rasa itu dilakukan oleh orang di luar daerah tersebut. Mereka kemudian mengepung para demonstran. Sempat terjadi baku pukul antara warga dan demonstran.

(Baca juga Ribuan Warga Pangandaran Kepung Anggota LSM yang Berdemo di DPRD)