Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Kabar Ada Emas Ditemukan, Warga Serbu Sungai Batanghari

Kompas.com - 01/08/2016, 16:44 WIB

MUARA TEBO, KOMPAS.com - Bantaran Sungai Batanghari di Desa Jambu Kecamatan Tebo Ulu, Jambi, dalam beberapa hari ini ramai dikunjungi ratusan warga.

Bukan untuk berwisata, mereka datang untuk mencari harta karun yang terpendam di sungai tersebut. Pasalnya, beredar kabar ada warga yang mendapat beberapa perhiasan emas yang diduga peninggalan masa lalu di sungai tersebut.

Pertama kali emas itu diketahui ditemukan oleh seorang warga, Sabli, sepekan lalu saat memancing di malam hari.

Ketika itu senternya mengarah ke satu benda yang mengkilap. Karena penasaran, dia mengambil benda tersebut dan dia yakin bahwa yang dilihatnya adalah emas.

Kabar penemuan logam berharga itu menyebar di tengah-tengah masyarakat malam itu juga, hingga keesokan harinya, masyarakat sekitar berbondong-bondong mendatangi lokasi tersebut.

"Memang banyak juga yang dapat, ada yang dalam bentuk perhiasan, ada juga dalam bentuk batangan. Sekarang sudah pada dijual semua," kata seorang warga bernama Sibawaihi, kemarin.

Emas murni yang ditemukan berupa berbagai macam bentuk, ada berbentuk liontin, cincin, koin dan batangan.

Harga emas yang dijual ke pasaran cukup bervariasi, menurut Bawaihi pihak toko emas ada yang membeli hingga Rp 12 juta untuk satu perhiasan yang didapat di lokasi tersebut.

Hingga Minggu (31/7/2016) sore, warga masih berbondong-bondong datang ke lokasi meski jumlahnya tidak sebanyak hari-hari sebelumnya.

Masyarakat setempat mempercayai 'harta karun' itu peninggalan masyarakat masa lampau, karena lokasi yang ada sekarang berabad silam termasuk daerah niaga. Mereka mengaku percaya bahwa emas-emas temuan tersebut adalah harta karun zaman Presiden Soekarno.


Berita ini telah tayang di Tribunnews.com, Senin (1/8/2016), dengan judul: Ditemukan Emas 'Soekarno', Sungai Batanghari Jadi Obyek Ratusan Pencari Harta Karun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com