Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergerakan Tanah Gunung Sapu Sukabumi, Puluhan Rumah Rusak

Kompas.com - 20/07/2016, 17:30 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Bencana pergerakan tanah terjadi di Gunung Sapu, Kampung Babakanmindi, Desa Nagrakjaya, Kecamatan Curugkembar, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (19/7/2016) kemarin. Akibatnya tebing setinggi sekitar 50 meter dengan panjang 200 meter longsor. Material longsoran berupa tanah dan batu menimbun lahan persawahan siap panen sekitar satu hektar.

Selain itu, dampak bencana pergerakan tanah ini, puluhan bangunan termasuk Kantor Desa Nagrakjaya dan mushala mengalami retak-retak pada dinding dan lantainya serta tanah di sekitarnya terbelah.

Hingga Rabu (20/7/2016) siang dilaporkan tidak ada korban jiwa dan cedera dalam peristiwa yang terjadi pada Selasa malam itu.

''Lokasi longsor tebing jaraknya ke rumah warga itu mencapai sekitar 200 meter, tapi banyak rumah mengalami retak-retak pada dinding dan lantainya,'' kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Andi Kusnadi saat diubungi Kompas.com melalui telepon selularnya, Rabu.

Data sementara, lanjut dia, ada tiga unit bangunan yang rusak berat dan puluhan rumah lainnya mengalami retak-retak. Sedangkan tebing yang longsor itu material tanah dan bebatuannya menimbuh sawah siap panen yang ada di bawahnya.

''Bahkan sudah ada sepuluh rumah yang dikosongkan pemiliknya dan untuk sementara mereka mengungsi ke rumah kerabatnya yang lebih aman. Juga warga yang di lokasi aman tetap bersiaga dan siap mengungsi,'' ujar dia.

Andi menuturkan bencana pergerakan tanah dan longsor hingga Rabu siang masih terjadi. Bahkan dari jarak sekitar 100 meter suara gemuruh dari material longsoran dari tebing di lereng Gunung Sapu itu masih terdengar.

''Kalau longsorannya memang tidak mengganggu permukiman, namun pergerakan tanahnya yang mengakibatkan retak-retak pada rumah warga,'' tuturnya.

Gejala pergerakan tanah ini, lanjut Andi, sudah dirasakan warga sejak sepekan lalu seiring dengan hujan deras yang masih mengguyur. Hanya saja peristiwa tebing longsor hingga bangunan retak-retak terjadi pada Selasa malam.

"Kami akan berkoordinasi dengan Badan Geologi Bandung, dan dari Dinas Pengelolaan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Sukabumi juga sudah meninjau lokasi,'' imbuhnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo menambahkan peristiwa pergerakan tanah di Gunung Sapu terakhir terjadi pada 2012 lalu. Saat itu ratusan bangunan dan rumah warga di dua desa yaitu Desa Cimenteng dan Bojong Tugu mengalami retak-retak.

''Saat itu Pemkab Sukabumi sudah menindaklanjuti dengan program relokasi bagi warga terdampak. Karena banyak warga terdampak yang saat itu tinggal di pinggiran di sekitar tebing Gunung Sapu,'' tambah dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com