Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempit dan Rusak, Jalur Alternatif di Bogor Tidak Direkomendasikan

Kompas.com - 30/06/2016, 16:25 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Polres Bogor AKBP Suyudi Ario Seto menyarankan agar para pemudik yang akan melalui wilayah Kabupaten Bogor, termasuk wilayah Puncak, tidak melewati jalur-jalur alternatif. Pasalnya, jalur-jalur tersebut kurang memadai untuk digunakan.

“Untuk jalur alternatif tidak direkomendasikan karena kondisi jalan yang sempit dan rusak. Lebih baik menggunakan enam jalur utama,” katanya, Kamis (30/6/2016).

Suyudi mengatakan, terdapat enam jalur utama bagi para pemudik. Keenam jalur tersebut adalah jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi, Bogor-Puncak-Cianjur, Bogor-Lebak, Bogor-Parung-Ciputat, dan jalur Cibinong-Depok-Jakarta.

Sementara itu, lima jalur alternatif yang menjadi jalur keluar masuk wilayah Bogor, yaitu Babakan Madang-Pasir Angin, Cileungsi-Jonggol-Cariu, Cilember-Jogjogan-Ciburial, Jatiwangi-Ciawi, dan Cigombong-Cipaku.

Sementara itu, untuk mengawasi arus mudik, Polres Bogor menerjunkan 3.641 personel gabungan untuk mengamankan jalur mudik di wilayah Kabupaten Bogor.

Polisi, lanjutnya, akan disebar di ratusan titik konsentrasi. Titik konsentrasi terdiri dari 1 pos utama yang berlokasi di Mapolres Kabupaten Bogor, 1 Pos Pelayanan di Pos Polisi Gadog, 19 pos pengamanan, dan 104 pos jaga dan atur (gatur).

“Polisi berjumlah 1.135 personil dari Polres beserta semua jajaran kepolisian sektor, 122 personil bantuan Polda Jabar, serta 2.394 personel gabungan lintas instansi,” ucap Suyudi.

 

Kompas Video Merapah Trans-Jawa, Kompas.com : Pejagan - Sragen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com