Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasakan Sensasi Mudik yang Berbeda

Kompas.com - 30/06/2016, 15:05 WIB

KOMPAS - Jika ingin merasakan sensasi mudik yang berbeda, kereta wisata bisa menjadi pilihannya. Penumpang bisa duduk di sofa yang empuk, berkaraoke, dan jika ingin tidur, bisa memanfaatkan tempat tidur di kereta wisata.

Pelayanan ini disediakan oleh PT Kereta Api Wisata. Selama masa mudik dan balik Lebaran, pelayanan itu tetap bisa dimanfaatkan pemudik.

Terdapat 12 kereta wisata yang dapat dimanfaatkan oleh pemudik untuk pulang kampung. "Ada tujuh jenis kereta yang kapasitas dan desainnya berbeda-beda, yakni Jawa, Sumatera, Toraja, Bali, Nusantara, Imperial, dan Priority," kata Manajer Operasi dan Pelayanan PT Kereta Api Wisata Teguh Triyono, Selasa (28/6).

Kereta Nusantara, misalnya, memiliki kapasitas 19 kursi, sedangkan kereta Priority berkapasitas 28 kursi. Kereta Nusantara memiliki keunggulan tempat duduk berupa sofa, sedangkan Priority dilengkapi layar sentuh. Setiap kereta dilengkapi fasilitas karaoke, bar mini, dan kamar mandi.

Namun, untuk bisa memanfaatkannya, kereta wisata harus disewa. Harganya bervariasi, mulai Rp 14,5 juta sampai Rp 30 juta. Harga sewa bisa lebih murah jika penumpang tidak mengambil jasa restorasi yang salah satunya mencakup makanan prasmanan.

Nantinya, kereta wisata akan menempel pada rangkaian kereta api reguler. Tentunya akan disesuaikan dengan kota tujuan penyewa kereta wisata.

"Kami menyesuaikan dengan pelanggan. Jika pelanggan ingin berhenti di stasiun yang tidak disinggahi oleh kereta api eksekutif tetapi disinggahi kereta api ekonomi, akan kami coba fasilitasi dengan merangkaikan kereta wisata pada rangkaian kereta ekonomi," kata Teguh.

Jika ingin memanfaatkan fasilitas ini, Teguh menyarankan agar pemudik memesan jauh hari atau minimal tiga hari sebelum waktu keberangkatan. Ini karena harus ada koordinasi dengan kereta reguler yang akan dirangkaikan dengan kereta wisata.

Pemesanan dilakukan dengan mengisi formulir pemesanan, melampirkan daftar penumpang, dan melunasi uang muka 50 persen dari total tarif. Ini bisa dilakukan di Stasiun Gambir dan Juanda di Jakarta dan Stasiun Bandung.

Pada mudik dan balik Lebaran tahun lalu peminat kereta wisata ini cukup banyak, 24 kali perjalanan. Tujuan favoritnya adalah Yogyakarta. Oleh karena tingginya peminat kereta wisata, tahun ini PT Kereta Api Wisata menargetkan jumlah pemesan kereta wisata naik 10 persen.

Santi (45), yang pernah menggunakan kereta wisata, memang merasakan sensasi yang berbeda. Tahun lalu, ia bersama keluarga besarnya menyewa kereta wisata Toraja untuk pulang kampung ke Yogyakarta.

"Memang jauh lebih enak dan nyaman. Banyak hiburan di jalan sehingga tidak membosankan. Bahkan, saking serunya, tak terasa tahu-tahu sudah sampai Yogya. Rasanya juga lebih aman dan privasi terjaga karena penumpangnya kami kenal," ujarnya.

Mudik menggunakan kereta wisata juga dinilainya mengakrabkan keluarga besarnya. "Sebab, sepanjang perjalanan kita bisa saling berinteraksi dan karaoke ramai-ramai," tutur Santi.

Harga kereta wisata juga dinilainya tidak berbeda jauh jika keluarga besarnya menggunakan pesawat terbang. "Dengan harga yang tidak terpaut jauh, fasilitas yang ditawarkan lebih lengkap, jadi memang lebih nyaman pakai kereta wisata," kata Santi. (C01)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 Juni 2016, di halaman 2 dengan judul "Merasakan Sensasi Mudik yang Berbeda".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com