Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi Asyik Menjahit, Nenek 73 Tahun Kaget Rumahnya Tiba-tiba Terbakar

Kompas.com - 21/06/2016, 17:22 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Nyai Juariah (73) kaget bukan kepalang saat bagian rumahnya di lalap si jago merah sekitar pukul 14.30 WIB. Terlebih lagi, saat itu dia tidak sedang memasak.

Saat kejadian, dia sedang menjahit mukena di ruang tamu. Peristiwa kebakaran di siang bolong ini terjadi di kawasan permukiman padat penduduk di Gang Pendawa RT 02 RW 06 Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (21/6/2016).

Api untungnya cepat ditanggulangi oleh warga yang bergotong royong dengan peralatan seadanya sehingga jilatan api tidak menjalar ke mana-mana. Api akhirnya diyakinkan padam setelah petugas unit kendaraan pemadam kebakaran (damkar) menyemprotkan air.

"Saya sedang ngaput (menjahit dengan tangan) mukena di ruang tamu, tiba-tiba mendengar suara bruk di ruang samping, kirain kucing. Lalu saya lihat, ternyata kebakaran," ungkap Juariah saat ditemui di rumah salah seorang keluarganya tepat di depan rumahnya, Selasa (21/6/2016).

Lalu, lanjut dia, setelah melihat api membakar bagian atap di salah satu ruangan, dia langsung keluar rumah minta tolong kepada warga atau tetangganya.

"Saya langsung ke luar minta tolong," ujar Juariah yang tinggal seorang diri di rumah tersebut.

Sejumlah warga menuturkan api yang membakar rumah awalnya terlihat di bagian atap. Lidah apinya pun sempat membesar. Warga yang melihat ada kebakaran langsung berupaya memadamkan dengan peralatan seadanya.

"Saya lihat api sudah besar di bagian atas. Tadi warga bergotong royong memadamkannya dengan ember dan air yang ada," kata Tati (65), salah seorang tetangga yang kini menampung Juariah.

Kepala Polsek Citamiang AKP Wahyudi menjelaskan, kebakaran hanya membakar bagian atas ruangan di rumah semi permanen karena cepat ditanggulangi. Penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti karena masih diselidiki.

"Bangunan yang terbakar hanya bagian atap saja, hanya material kayu. Tidak ada korban jiwa dan luka, semuanya bisa cepat ditanggulangi. Kerugian ditaksir sekitar lima jutaan," kata Wahyudi di tempat kejadian perkara.

Kepala Badan Peanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan mengatakan kebakaran di permukiman padat penduduk ini merupakan yang pertama sepanjang memasuki bulan suci Ramadhan.

"Sepanjang Ramadhan ini yang pertama dan mudah-mudahan tidak ada lagi kebakaran," kata Asep yang juga berada di lokasi kejadian.

Untuk sepanjang 2016, lanjut dia, kebakaran bangunan jadi tercatat sebanyak 16 kali kejadian, termasuk kebakaran di komplek sekitar bekas Pasar Pelita dan yang terakhir di Kelurahan Tipar.

"Dari Januari hingga hari ini ada 16 kali kebakaran. Yang terbesar kebakaran di sekitar bekas Pasar Pelita," ujarnya.

(Baca juga: Komplek Pasar Pelita Sukabumi Kebakaran)

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com