Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Siswa SD Bicara soal Sekolah Hijau...

Kompas.com - 21/06/2016, 10:01 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Amelia Ramadhani (11) berdiri mematung. Matanya tertuju pada sebuah diorama tentang manajemen sampah yang dibuatnya bersama teman-temannya. Ia lalu tersenyum, mengangkat piala yang ada di tangannya dan mengucap syukur.

“Alhamdulillah kita menang,” ujar Amelia kepada teman-teman yang juga berdiri mematung di samping siswa SDN Coblong ini.

Kerja keras Amelia beserta timnya membuat diorama kreatif membuahkan hasil. Mereka membawa tropi juara favorit atas sesuatu yang sederhana namun real dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Diorama itu bercerita tentang manajemen sampah. Mereka menilai peningkatan sistem manajemen sampah yang lebih baik dengan adanya penambahan tempat-tempat sampah terpilah pada posisi-posisi strategis. Khususnya yang berkaitan dengan air seperti wastafel dan toilet.

“Sampah organik akan dibuat kompos dan sampah lainnya untuk daur ulang,” tutur Amelia.

Persoalan sampah dan air ini dibuat sangat menarik dan unik. Anak-anak tersebut menuangkan kreativitasnya melalui kardus, kertas, pensil warna, gunting dan lainnya. Mereka menggambarkan miniatur sekolah dan letak tong sampah yang harus strategis.

“Idenya dari kami. Bu guru sekali-kali memantau. Paling ibu saya yang sedikit membantu mengarahkan. Kami membuat diorama ini lima hari (di luar pencarian ide),” ucapnya.

Diorama kreatif ini diikuti oleh 20 SD di Kota Bandung. Pemenang dipilih berdasarkan nilai lima budaya hijau yakni Green Culture, Green Water, Green Planting, Green Waste, dan Green Energy.

Pemenang mendapatkan hadiah berupa fasilitas pendukung untuk merealisasikan proyek sekolah hijau yang dibuat.

Mekanismenya sendiri dimulai dengan pemiilihan 20 siswa dari kelas 4-5 SD dan 2 guru pendamping yang tergabung dalam Eco Team, untuk menjadi duta kreatif lingkungan di sekolahnya. Selanjutnya, tim ini diberi pembekalan mengenai lima green.

“Eco Team menjelajahi sekolah untuk mengetahui kondisi dan menemukan masalah lingkungan yang terjadi sebagai dasar menciptakan proyek sekolah hijau yang dipresentasikan melalui diorama kreatif,” tutur Vice Managing Director PT Deltomed Laboratories, Andreas Subekti.

Diorama itupun dinilai tim juri, terdiri dari kesesuaian ide dan implementasi program yang diciptakan sesuai dengan kebutuhan dan keselarasan kurikulum sekolah dan nilai 5 green. Lalu peran aktif siswa dan guru, serta keaslian, kreativitas para siswa menggunakan ahan daur ulang dalam pembuatan diorama.

Juara umum dari perlombaan ini adalah SD Pajajaran Bandung. Diorama kreatif yang dibuat mengambil tema green waste yakni upaya untuk mendaur ulang sampah yang berprinsip pada reduce, reuse, replace, and recycle. Tema ini diambil karena tim SD Pajajaran melihat masih bayak sampah di samping kelas dan tumpukan bak sampah. Mereka bertekad untuk mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih bernilai.

Dengan mendaur ulang, tim berharap bisa menumbulkan kesadaran dari semua warga sekolah untuk mengurangi sampah. Hal ini pun menjadi program edukasi bagi siswa untuk bisa mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya mengurangi sampah.

Diorama yang dibuat sangat unik dan cantik. Semua bahan yang digunakan menggunakan sampah yang didaur ulang. Seperti botol minuman plastik, kertas bekas, dan lainnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com