Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basarnas Revisi Korban Bencana Purworejo, 30 Orang Tewas, 13 Belum Ditemukan

Kompas.com - 21/06/2016, 00:24 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

PURWOREJO, KOMPAS.com - Basarnas Kantor SAR Semarang mengoreksi jumlah berikut nama-nama korban longsor di Kabupaten Purworejo.

Hal itu dilakukan setelah terjadi kesimpangsiuran jumlah korban sepanjang Minggu (19/6/2016) hingga Senin (20/6/2016) siang.

Perwakilan Humas Basarnas Kantor SAR Semarang, Zulhawari Agustianto, mengatakan bahwa dinamika di lapangan membuat pengumpulan data korban kurang cermat. Apalagi peristiwa longsor di Purworejo juga berbarengan dengan peristiwa banjir, baik di Purworejo maupun wilayah lain.

"Banyak informasi yang masuk dan data awal malam kemarin ternyata ada korban banjir yang dimasukkan ke manifes longsor. Jadi ini sudah saya sinkronkan, datanya Insyaallah Valid," kata Zulhawari dalam keterangan pers, Senin malam.

Hingga Senin malam, tim SAR gabungan berhasil menemukan tujuh korban yang tertimbun dalam keadaan meninggal dunia.

Kepala Basarnas kantor SAR Semarang Agus Haryono mengungkapkan, identitas ketujuh korban tersebut adalah Setyowati (14) yang ditemukan di Desa Caok, sedangkan yang ditemukan di Desa Donorati adalah Syifa (14), Desti (8), Pandu (10), Misinah (35), rendra (8) dan X (belum dikenali).

"Mr, X adalah tamu yang kebetulan ada di Desa Donorati, jadi warga sekitar tidak ada yang mengenalinya," kata Agus.

Berdasarkan penghitungan ulang jumlah korban longsor Purworejo, Senin malam, jumlah total korban baik yang meninggal dunia maupun yang masih dalam pencarian mencapai 43 korban. Dengan rincian 30 korban ditemukan meninggal dunia dan 13 lainnya belum ditemukan.

"Jumlah korban yang belum ditemukan sebanyak 13 orang, terdiri 7 orang di Desa Caok dan 6 orang di Desa Donorati," kata Agus.

Ia menyebutkan bahwa para relawan menghadapi medan yang cukup berat dan minimnya saran dalam proses pencarian korban hari ini.

Alat berat sangat dibutuhkan untuk melakukan penggalian material longsor yang mencapai ketebalan hingga 10 meter.

Selain alat berat, alat penyemprot air juga dirasakan sangat kurang. Selama proses pencarian sepanjang Senin pagi hingga siang baru ada satu unit alat berat. Penambahan dua unit alat berat baru tiba dilokasi pada sore hari.

Agus berharap, dengan tambahan dua alat berat tersebut, proses pencarian korban pada Selasa (21/6/2016) akan mendapatkan hasil yang maksimal.

"Karena dengan manual pasti akan berjalan lama, selain itu juga alat penyemprot air juga berkurang. Kalau jumlah relawannya banyak," kata Agus.

Beberapa desa di kabupaten Purworejo tertimpa bencana baik itu banjir maupun tanah longsor yang merenggut puluhan korban jiwa. Berikut rincian nama-nama korban.

Korban tewas:
- Desa Sidomulyo (5 orang): Jumilah (65), Cokro Sumardi (55), Saridoh (55), Paeroh (54), Khoirul (4)
- Desa Pacekelan (2 korban); Kromo Sonto (90), Keminem (55) Desa Jelok (4 korban meninggal dunia); Tomo Pawiro (80), Jemiran (75), Satinem (80), Risyanda Dendi F (29)
- Desa Donorati (9 korban); Fatmiati (51), L. Naya (2), Panji (1), Sifa (14), Desti (8), Misinah (35), Rendra(8), Pandu (8), Mr X
- Desa Caok (10 korban): Pitoyo (41), Sentu (60), Amat F (30), Surejo (63), Amat Muji (62), Parwati (40), Renaldi (20), Edi (32), Arifin (20), Setyowati (14)

Dalam pencarian:
- Desa Donorati
(6 orang): Jumadi (80), Saman (60), Herlina (55), Takim (45), Doni (29) dan Karyono (40)
- Desa Caok (7 orang): Ayu Binti Toyo, Maksodah, Slamet, Aditya, Sulaiman, Sarif Marsaid dan Sarifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com