Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Ton Daging Beku Impor Bakal Dijual Murah di Kalbar

Kompas.com - 08/06/2016, 19:59 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Pemerintah pusat memberikan jatah daging sapi beku yang di impor dari Australia sebanyak 15 ton untuk kebutuhan konsumsi masyarakat di Kalimantan Barat.

Pasokan tersebut untuk menekan lonjakan harga yang terjadi sepanjang bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri. 

Lima ton di antaranya untuk Kota Pontianak dan Singkawang, sedangkan 10 ton untuk kabupaten lain.

Saat ini, harga daging sapi di sejumlah kabupaten berkisar Rp 120.000 hingga Rp 140.000 per kilogram.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar Abdul Manaf di Pontianak mengatakan, daging sapi beku tersebut akan dikirim secara bertahap.

"Pengiriman mulai hari ini, sudah dikirim 1 ton menggunakan pesawat dan akan dikirim secara bertahap sepanjang bulan puasa," ujar Abdul, Rabu (8/6/2016).

Daging sapi beku itu akan didistribusikan oleh Bulog dalam bentuk pasar murah. Dinas Peternakan tetap akan mendampingi distribusinya terkait keamanan dan kesehatan daging tersebut.

Dalam pasar murah, daging itu akan dijual dengan harga Rp 85.000 per kilogram dan sudah dalam kemasan.

Abdul mengatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota terkait distribusi daging tersebut.

Ia memastikan bahwa daging impor itu halal dan sehat karena sudah dijamin dan tim dari Dinas Kesehatan Hewan juga akan turun langsung mengecek kesehatan daging beku itu.

Abdul menyatakan bahwa masuknya 15 ton daging beku impor itu tidak akan mengganggu pedagang lokal di pasaran.

"Jumlahnya juga tidak banyak, ya tidak lah. Kebutuhan akan daging sapi juga tidak terlalu banyak, itupun permintaan melonjak pada H-7 Lebaran," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com