Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pulau Buano Sudah Puasa Sejak Kemarin

Kompas.com - 05/06/2016, 14:04 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON,KOMPAS.com - Ribuan warga di Pulau Buano, Kecamatan Waisala Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Maluku, secara turun temurun mempunyai tradisi untuk menetapkan tanggal 1 Ramadhan sebagai awal ibadah puasa.

Warga di pulau itu pun kerap menjalani ibadah puasa lebih dahulu dibanding kebanyakan kaum muslimin di Maluku yang mengikuti keputusan pemerintah.

“Kita disini punya kitab yang menjadi acuan dan pegangan untuk menentukan awal Ramadhan,” kata Pj Kepala Desa Buano, Junaidi Hitimala saat dihubungi Kompas.com dari Ambon, Mingu (5/6/2016).

Dia mengaku, penentuan awal Ramadhan secara turun temurun di desanya selalu dilakukan dengan pendekatan musyawarah mufakat yang melibatkan pemangku adat, penghulu masjid, dan juga pemerintah desa.

“Jadi memang ditetapkan melalui musyawarah oleh pemangku adat, penghulu masjid dan juga pemerintah desa. Penentuannya itu dilakukan dalam musyawarah di rumah adat Guru Mahu,” jelasnya.

Saat ini kata dia, warga di Pulau Buano telah menjalankan puasa untuk hari kedua. Dia mengatakan, penentuan awal Ramadhan biasanya dilakukan saat minggu ketiga di bulan Sya'ban.

“Ini sudah menjadi tradisi turun temurun di sini,” katanya.

Dihubungi secara terpisah, tokoh masyarakat Buano, Bakri Nanilete menyebutkan, penentuan awal Ramadhan di pulau Buano ditentukan tukan menan  (pemangku agama) di desa itu setelah dilakukan rapat musyawarah di rumah adat Mahu yang dalam tradisi adat istiadat masyarakat setempat memiiki kewenangan untuk menentukan awal Ramadhan di desa itu.

“Jadi setelah diputuskan di rumah adat mahu, barulah diumumkan oleh tukan menan di masjid kepada warga dan jamaah. Keputusan ini bersifat mengikat bagi seluruh warga,” katanya.

Menurut Bakri, masyarakat Buano percaya bahwa bulan Ramadhan bagi warga di pulau tersebut adalah bulan penyucian diri. Karena itu sebelum memasuki Ramadhan, warga terlebih dahulu membersihkan rumaha adat dan juga rumah-rumah warga secara beramai-ramai.

“Tiga hari menjelang puasa kita disini sudah membersihkan rumah tua dan rumah adat terlebih dahulu, setelah itu besoknya kita bersih-bersih di rumah,” tuturnya.

Selain itu kata Bakri, menjelang puasa warga Buano juga mengelar tahlilan di rumah-rumah adat dan rumah tua.  Tahlilan menjelang puasa juga telah menjadi tradisi turun temurun di Desa Buano.

Dia mengatakan, di Desa Buano ada sekitar empat marga atau mata rumah yang memiliki kalender penentuan tanggal 1 Ramadhan. Kalender itu biasanya juga digunakan untuk menentukan tanggal 1 Muharam atau tahun baru Islam.

Bakri menyebutkan, penentuan 1 Ramadhan di Buano tidak pernah mengikuti keputusan pemerintah. Warga Buano bbiasanya selalu berpuasa lebih awal dibandingkan penetapan awal Ramadhan oleh pemerintah.

”Itu karena kita di sini berpegang pada kalender tua yang ada di sini,” katanya 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com