Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lindungi Anaknya, Ibu Hamil Jadi Korban Amukan Balong

Kompas.com - 19/05/2016, 21:21 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com — Korban aksi brutal Wahyu Setyo Budi (31) alias Balong yang menganiaya lima orang anggota keluarganya dengan menggunakan sebuah kapak di antaranya adalah seorang ibu hamil, Wuwuh Handayani (30).

Wuwuh, yang tak lain adalah adik pelaku, diketahui tengah hamil 4 bulan. Dia menjadi korban penganiayaan lantaran berupaya menyelamatkan anaknya, Andika (5), dari aksi brutal Balong. 

"Waktu saya datang ke lokasi, Balong sedang menyeret Wuwuh yang berupaya lari minta tolong ke jalan. Dia diseret, dibacok lagi, sebelumnya dia sudah kena waktu meluk Andika dari sabetan kapak Balong. Sedangkan korban lainnya sudah tegeletak bersimbah darah," kata Fauzi (25), warga Kalitaman, saat ditemui di Rumah Sakit Dr Asmir (DKT) Salatiga, Kamis (19/5/2016).

Selain menganiaya Wuwuh dan Andika, Balong juga menganiaya orangtuanya, Slamet Wahono (56) dan Tumiyem (50), serta nenek pelaku, Ny Minto (70).

Korban pertama yang berhasil dievakuasi oleh warga adalah Wuwuh dan ibunya, Tumiyem, dengan menggunakan truk yang tengah melintas di Jalan Kalitaman. Keduanya harus masuk ruang ICU di RS Dr Asmir.

Korban lainnya, yaitu Slamet, Ny Minto, dan Andika, dibawa dengan mobil patroli polisi. Slamet dan Ny Minto tidak menderita luka separah Wuwuh, Tumiyem, dan Andika. Keduanya sudah sadar saat berada di IGD rumah sakit militer tersebut.

"Slamet dapat 7 jahitan di kepala, kalau Mbah Minto 3 jahitan di pelipis. Sedangkan Wuwuh juga parah karena melindungi anaknya, kalau Tumiyem katanya otaknya hampir keluar," ujar Fauzi.

Sementara itu, Andika dalam perkembangannya harus dirujuk ke RSUD Salatiga lantaran kondisinya kritis.

Kasatreskrim Polresta Salatiga AKP Moch Zazid mengatakan, tempurung kepala Andika bagian belakang mengalami retak. Zazid juga membenarkan bahwa senjata tajam yang digunakan Balong untuk menganiaya keluarganya adalah kapak yang biasa digunakan untuk membelah kayu.

"Untuk melakukan penganiayaan, pelaku menggunakan kapak yang lazim untuk membelah kayu. Pada awalnya Andika di RS DKT, karena perlu penanganan serius, lalu dirujuk ke RS umum. Dia kritis karena retak tempurung belakangnya," kata Zazid.

Ia menjelaskan, proses penangkapan Balong berlangsung cukup cepat. Hal itu tak lain berkat kerja sama polisi dengan warga sekitar yang segera melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.

"Ada tetangga yang berupaya mencegah korban dan kebetulan sekitar 200 meter dari lokasi ada banyak petugas yang tengah menggelar Operasi Patuh Candi. Korban dilumpuhkan setelah tangannya dipukul dengan balok kayu," ujar Zazid. 

Baca: Mengamuk, Balong Lukai 5 Orang Kerabatnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com