Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buktikan Klaim sebagai Ormas Terbesar, NU Terbitkan Kartu Anggota Nasional

Kompas.com - 07/04/2016, 14:01 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Nahdlatul Ulama selama ini dikenal sebagai organisasi kemasyarakatan keagamaan dengan jumlah anggota terbesar di Indonesia. Namun, hingga kini belum ada data statistik yang mencatat dengan riil jumlah anggota NU.

"Sering orang mengatakan warga NU jumlahnya banyak. Berapa? Pokoknya banyak. Jadi NU disampaikan banyak, tetapi kalau ditanya jumlahnya, insya Allah ada 40 juta, insya Allah 20 juta," kata Sekjen PBNU Hilmi Faisal dalam acara soft launching Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu) di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (7/4/2016) siang.

Meski baru dalam batas asumsi, jumlah warga NU jika dikelola dengan baik, maka akan menjadi sebuah kekuatan ekonomi besar.

Menyadari besarnya potensi warga NU, kata Hilmi, PBNU saat ini akan melakukan personalisasi terhadap warga NU di seluruh Indonesia melalui Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu) secara nasional.

Hilmi menyebutkan, Lembaga Survei Indonesia melalui exit poll pada 2013 merilis data bahwa dari 249 juta penduduk Indonesia yang mempunyai hak pilih, sekitar 36 persen atau 91,2 juta di antaranya mengaku sebagai warga NU.

PBNU yakin bahwa jumlah warga NU lebih besar dari yang dicatat oleh LSI.

"Jika diasumsikan umat Islam yang ada di Indonesia itu setengah lebihnya adalah warga NU, maka jumlahnya tidak 91juta. Tapi sekitar 120 juta. Jumlah itu akan kita buktikan pada 5-10 tahun mendatang melalui Kartanu," jelas Hilmi.

Ia yakni bahwa melalui program Kartanu ini, jumlah warga NU yang terdata dapat melebihi angka survei yang dikeluarkan LSI tiga tahun lalu.

Pendataan dan penerbitan Kartanu bagi seluruh warga NU di Indonesia ditargetkan selesai pada 2026. Hal ini akan menjadi salah satu kado istimewa menandai usia satu abad NU.

"Kita akan menyongsong satu abad NU, insya Allah tahun 2026 kita akan masuk 100 tahun NU mengabdi kepada bangsa dan negara," kata dia.

Selama ini, Kartanu hanya bersifat lokal atau dibuat oleh masing-masing pengurus di tingkat cabang atau kabupaten/kota dengan desain atau ukuran berbeda-beda.

Melalui Kartanu, warga NU akan memperoleh banyak manfaat karena berbagai fasilitas yang sudah terintegrasi di dalamnya.

"Kartanu selama ini hanya menjadi identitas warga NU, sekarang kita berikan tambahan fungsi untuk memudahkan warga NU dalam transaksi-transaki, seperti pembelian pulsa, pembayaran listrik, pembayaran PDAM, dan pembayaran-pembayaran lain," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com